Proaktif mengenai masalah kesehatan merupakan salah satu sikap yang perlu dimiliki. Apalagi dengan semakin banyaknya masalah kesehatan di masa kini. Bersikap proaktif dengan melakukan cek medis secara berkala dapat membantu mencegah berbagai penyakit kritis yang umum terdiagnosa pada pria. Seperti kanker kulit dan kanker prostat, serangan jantung, diabetes ataupun berbagai masalah autoimun.

Memang, banyak orang tak suka terlalu memikirkan mengenai kemungkinan terkena penyakit kritis. Padahal, sebagian besar penyakit kritis mempunyai tanda-tanda awal yang mudah dikenali lewat serangkaian cek medis. Lebih awal mengetahui tanda-tanda kecenderungan penyakit kritis mempermudah kita untuk mengambil tindakan pencegahan. Mulai dari mengubah gaya hidup ke arah yang lebih sehat, hingga melakukan pengobatan di awal.

Cek medis saat tiba di usia 40an

Bila mobil saja harus dicek secara berkala untuk menjaga kondisinya tetap baik, demikian juga dengan kondisi tubuh kita. Saat tiba di usia 40an, kita sudah berada di usia paruh baya. Belum menjadi manula tentu saja, tapi juga tidak muda lagi. Saat inilah yang penting untuk kita melakukan cek medis.

Kebanyakan orang menginjak usia 40an dan merasa bahwa dirinya tetap sehat. Tanpa menyadari bahwa banyak potensi penyakit yang tak terdeteksi tanpa bantuan cek medis.

Karena sistem kesehatan di Indonesia tidak menawarkan cek medis tanpa adanya keluhan, ada baiknya kita berinisiatif melakukan cek medis sendiri di klinik atau rumah sakit terkemuka yang terdekat dari tempat tinggal. Umumnya, tes yang dilakukan termasuk tes darah dan urin, untuk mendeteksi risiko awal serangan stroke, gejala diabetes, demensia seperti Alzheimer dan Parkinson, serta penyakit kardiovaskuler, jantung, ginjal serta liver.

Cek medis sesuai usia

Berikut ini cek medis yang perlu dilakukan sesuai dengan usia:

Usia 30an

Cek medis yang direkomendasikan: Tes kesehatan mata dan kulit

Apa gunanya?

Cek kesehatan mata tak hanya untuk menentukan apakah kita butuh kacamata saja. Tes mata yang menyeluruh akan mengecek berbagai kondisi mata, tekanan pembuluh darah di sekitarnya dan mendeteksi risiko katarak. Sedangkan tes kesehatan kulit berfungsi untuk mendeteksi kelainan pada kulit sejak dini. Kulit yang terlalu banyak terpapar matahari punya potensi terkena kanker atau kondisi lain seperti alergi maupun vitiligo.

Usia 40an

Cek medis yang direkomendasikan: Tekanan darah dan cek kadar kolesterol

Apa gunanya?

Setiap orang yang sudah berusia 40 tahun atau lebih sebaiknya secara rutin memantau tekanan darah dan mengecek kadar kolesterol - paling tidak sekali dalam setahun.

Tekanan darah tinggi termasuk faktor risiko yang perlu diperhatikan, sebab penyakit ini bisa menjadi penyebab berbagai penyakit kritis seperti serangan jantung, stroke dan gangguan pada ginjal. Sedangkan level kolesterol yang terlalu tinggi juga dapat berpotensi menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

Bila sudah mengetahui risiko penyakit tekanan darah dan kolesterol, maka kita pun sejak dari awal dapat melakukan tindakan pencegahan seperti mengubah pola makan menjadi lebih rendah lemak, mengurangi berat badan, rajin berolahraga hingga mengonsumsi obat-obatan yang tepat sesuai resep dokter.

Usia 50an

Cek medis yang direkomendasikan: Deteksi / screening kanker prostat

Apa gunanya?

Kanker prostat merupakan kanker yang sangat umum terjadi pada pria. Beberapa cara mengenali tanda-tanda awal kanker prostat termasuk memonitor frekuensi buang air kecil, memantau warna urin dalam batas normal dan langsung menghubungi dokter bila suatu saat ada darah di dalam urin.

Usia 60an

Cek medis yang direkomendasikan: Screening Aneurisma Aorta Abdominal (AAA)

Apa gunanya?

Lewat pemeriksaan USG pada bagian abdominal perut, dokter dapat mengecek apakah ada pembengkakan pembuluh darah aorta di bagian dalam tubuh, yang berpotensi pecah dan menyebabkan pendarahan internal berakibat fatal.

Aneurisma, yaitu pecahnya pembuluh darah internal, sering terjadi terutama pada laki-laki, karena itu, penting untuk melakukan deteksi AAA di usia 60an.

Usia 70an

Cek medis yang direkomendasikan: Scan kondisi massa dan kepadatan tulang 

Apa gunanya?

Scan kondisi massa dan kepadatan tulang direkomendasikan untuk orang berusia 65 tahun ke atas, untuk mengecek kesehatan tulang dan menentukan potensi risiko terkena osteoporosis maupun kanker tulang.

Cek Medis mudah dengan Dokter Leo

Siapa itu Dokter Leo? Telemedicine Dokter Leo adalah fitur canggih yang telah diluncurkan Generali Indonesia, dalam aplikasi ponsel Gen iClick - khusus untuk para nasabah asuransi dan pelanggan setia Generali. Aplikasi berteknologi mutakhir ini diciptakan oleh Generali Indonesia, lewat kolaborasi bersama Prixa dan dokter-dokter ahli dari Siloam Hospital.

Cek medis yang direkomendasikan: Sistem Artificial Intelligence / AI, otak komputer pintar yang berada di balik canggihnya Dokter Leo bisa memberikan diagnosa dengan mengecek berbagai gejala penyakit. Dokter Leo mampu mendeteksi dan mendiagnosa tak kurang dari 600 jenis penyakit, lho! Hebat banget, kan?

Apa gunanya?

Saat pandemi global saat ini, ataupun saat sedang tidak sempat membuat janji temu dengan dokter ahli, praktis sekali untuk menggunakan fitur aplikasi Telemedicine Dokter Leo. Sehingga sudah mendapat diagnosa, langsung dari mana saja! Mau coba? Silakan klik di tautan ini untuk mengunduh Gen iClick sesuai jenis ponsel - Dokter Leo tersedia dalam versi iOs maupun Android.

 

Health_Check_Ups_Checklist_MEN.jpg

Mulai dari saran mengenai cara makan sampai dengan resep camilan sehat, semua yang kamu butuhkan untuk memulai gaya hidup sehat ada disini:

Ini pentingnya lakukan Medical Check Up secara rutin!

Tips khusus bumil: tidur lebih nyenyak supaya semakin sehat

Vitamin dan mineral terpenting bagi anak-anak dalam masa tumbuh kembang

Meal plan ideal: sehat, hemat dan bergizi

Tracking Cek Medis yang terpenting dilakukan oleh Pria di Semua Usia
Bagikan
suka artikel ini :