Asuransi kesehatan memiliki manfaat ganda. Selain menanggung risiko, produk keuangan ini juga bisa dijadikan sebagai instrumen investasi. Artinya jika pun tidak kamu gunakan, iuran yang sudah dibayarkan setiap bulan bisa diambil di kemudian hari. Tapi sayang, masih banyak orang yang enggan memiliki asuransi karena alasan premi.

Nah, sekarang mari kita bicara lebih dalam soal premi terlebih dahulu. Premi adalah kewajiban yang harus dibayar kepada pihak asuransi setuap bulannya, sebagai biaya tanggungan jika suatu risiko terjadi padamu. Jumlah premi ini sangat beragam, tergantung beberapa faktor seperti umur atau kondisi kesehatan.

Ya, persepsi bahwa asuransi itu mahal sering kali menjadi alasan masyarakat Indonesia untuk tidak memilikinya. Di kuartal I 2019, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan jumlah yang tertanggung oleh industri asuransi jiwa baru 53 juta orang. Angka ini turun sebanyak 9,1 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Mengapa Premi Asuransi Kesehatan Mahal?

Sebenarnya tidak semua premi asuransi kesehatan mahal. Hanya saja, ada beberapa kondisi yang membuat biaya tersebut jadi melambung tinggi. Sejatinya di luar urusan kualitas layanan dan angka tanggungan, premi asuransi akan dihitung atau disesuaikan dengan tingkat risiko yang ditanggung oleh perusahaan asuransi. Jadi semakin tinggi risiko, premi asuransi kesehatan yang dibebankan otomatis akan menjadi semakin mahal.

Apa saja risiko tersebut? Berikut ini 5 faktor yang kerap menjadi penyebab mengapa premi asuransi kesehatan menjadi tinggi nilainya:

-         Risiko pekerjaan

Jika pekerjaanmu dinilai berisiko, maka perusahaan asuransi kesehatan juga akan mengenakan biaya premi yang lebih tinggi. Pekerjaan tersebut misalnya adalah engineer di tempat pengeboran minyak lepas pantai (rik).

-         Kelebihan berat badan

Perusahaan asuransi yang membuat penilaian berdasarkan rujukan medis tentu menganggap bahwa kegemukan atau obesitas memiliki risiko yang tinggi—baik bagi kesehatan maupun keuangan.

-         Penyakit bawaan dan catatan medis

Penyakit bawaan dan catatan medis juga dapat menjadi penyebab mengapa premi asuransi kesehatan mahal biayanya. Daftar penyakit tersebut antara lain kanker, diabetes, asma, jantung, depresi, dan riwayat penggunaan NAPZA.

-         Hobi berbahaya

Jika kamu merupakan seorang adrenaline junkie yang menikmati panjat tebing, balap motor, atau scuba diving, umumnya pihak asuransi kesehatan juga menganggap calon nasabah ini memiliki risiko besar sehingga premi yang dikenakan pun tinggi.

-         Merokok

Perusahaan asuransi kesehatan menilai orang yang hidup dengan kebiasaan merokok memiliki risiko lebih tinggi dan rentan terhadap banyak penyakit. Misalnya jantung, stroke, atau kanker.

Kisaran Biaya Premi Asuransi Kesehatan

Asuransi seperti BPJS Kesehatan misalnya, ada beberapa kelas yang disesuaikan dengan jumlah persentase gaji rata-rata pekerja di Indonesia. Sehingga mereka yang bergaji di bawah Rp5 juta per bulan, tetap bisa memiliki asuransi kesehatan. Premi asuransi BPJS Kesehatan dibedakan berdasarkan kelas kamar. Biayanya yang awal tahun ini sempat naik, rencananya akan kembali ke angka normal menjadi Rp80 ribu (Kelas I), Rp42 ribu (Kelas II), dan Rp25 ribu (Kelas III).

Tapi, memiliki BPJS Kesehatan saja tidak cukup. Mengingat tak semua rumah sakit rekanan dengan asuransi milik negara tersebut. Oleh karenanya, asuransi kesehatan swasta tetap perlu dimiliki juga, karena umumnya juga memiliki layanan yang lebih cepat tanpa antri panjang.

Berbicara mengenai premi asuransi kesehatan swasta, biayanya dibanderol mulai dari Rp350 ribu hingga Rp5 juta. Tentu besaran premi ini tergantung pada tingkat proteksi dan angka tanggungan yang diambil. Jangan lupa, faktor risiko lagi-lagi juga berpengaruh ya.

Agar tidak besar pasak daripada tiang, tetap sesuaikan premi dengan kondisi finansialmu. Walau bagaimana pun, isi rekening juga harus diatur sebaik mungkin. Mereka yang memiliki gaji bulanan di atas Rp10 juta rupiah, tentu saja ingin memilih jenis asuransi kesehatan dengan pelayanan terbaik. Sementara pekerja dengan gaji antara Rp5 juta - Rp10 juta, bisa mempertimbangkan biaya premi yang lebih ekonomis.

Tips Mendapatkan Premi Asuransi Kesehatan Terjangkau

Di tahun 2020 yang penuh tantangan karena wabah corona, jangan tunda lagi untuk memiliki asuransi kesehatan. Kekhawatiran masalah premi ini sebenarnya tidak perlu kamu pikirkan lagi. Ada banyak cara untuk tetap bisa memiliki asuransi kesehatan dengan premi terjangkau. Coba trik berikut, yuk!

1.  Ajukan di usia muda

Besaran premi umumnya diukur berdasarkan risiko. Faktor yang memengaruhi risiko sendiri adalah usia. Makin tua usia, seseorang dianggap lebih riskan terkena penyakit hingga menyebabkan kematian. Alhasil, usia yang lebih tua dikenakan premi lebih tinggi dibandingkan usia muda.

Tapi banyak orang yang justru menganggap usia muda belum penting-penting amat punya asuransi, karena merasa masih jauh dari risiko penyakit. Mindset ini harus dirubah karena musibah tidak mengenal usia. Pasalnya dalam kondisi calon peserta sudah memiliki penyakit, asuransi kemungkinan besar akan menambahkan extra premi yang membuat premi menjadi mahal.

 2.  Hindari asuransi seumur hidup

Asuransi seumur hidup memiliki ‘konsep’ proteksi tanpa batas. Namun, premi yang harus dibayarkan sangatlah mahal. Semisal asuransi untuk melindungi peserta sampai usia 70 tahun, preminya akan lebih murah daripada perlindungan hingga usia 100 tahun. Maka dari itu agar lebih menghemat, kamu cukup mengambil asuransi yang melindungi sampai usia tertentu saja.

 3.  Atur sesuai tagihan

Dalam asuransi kesehatan, ada dua metode penggantian tagihan (reimbursement) biaya rawat inap rumah sakit, antara lain sebagai berikut:

  • Sesuai inner limit, di mana batas maksimum akan ditentukan oleh pihak penanggung.

  • Sesuai tagihan (as charged), ini berarti pihak penanggung akan mengganti berapapun biaya tagihan perawatan rumah sakit selama limit tahunan masih tersedia.

Cara kedua akan lebih menguntungkanmu karena tidak perlu membayar biaya perawatan dengan uang pribadi. Dengan begitu, kamu tidak akan terbebani oleh biaya premi dan biaya perawatan sekaligus

4.  Jangan sembarang memilih rider

Dalam pembelian asuransi, umumnya agen akan menawarkan manfaat tambahan atau disebut rider. Misalnya di asuransi kesehatan ada sub perlindungan lain seperti penyakit kritis. Bagi para agen, penawaran ini akan menambah komisi mereka jika calon peserta mengiyakan.

 Tapi masalahnya harga rider tidaklah murah. Pastikan kamu memang butuh ketika ingin menambahkan manfaat ini. Saat mengambil rider penyakit kritis, baiknya pahami terlebih dulu hal-hal berikut; Apa saja jenis penyakit yang di-cover? Kapan asuransi penyakit kritis bisa diklaim? Pada stadium berapa uang cair? Pikirkan secara matang, baru putuskan ambil atau tidak.

 5.  Gunakan asuransi keluarga

Jika kamu berkeluarga, katakanlah memiliki dua orang anak, bagaimana cara membeli asuransi kesehatan dengan premi murah? Dalam kasus ini, kamu mungkin diharuskan membeli 4 polis asuransi. Biaya pun jadi mahal karena preminya lebih dari satu. Nah solusi terbaiknya, cari asuransi kesehatan keluarga. Secara teknis, peserta hanya perlu membeli satu asuransi keluarga. Besaran polisnya sudah diakumulasikan dengan harga yang tentunya lebih murah.

Memiliki asuransi menjadi hal penting yang harus diupayakan, terutama jika kamu sudah memiliki tanggungan alias berkeluarga. Sebab menjaga kesehatan saja, belum cukup jika tidak dibarengi dengan layanan dan fasilitas dari rumah sakit terbaik.

Berapapun gajimu, bisa kok punya jaminan ini, bahkan dengan premi asuransi kesehatan Rp 400rb/bulan dan mendapat UP (Uang Pertanggungan) hingga Rp2 miliar. Cari asuransi kesehatan terbaik? Temukan hanya di Generali.

 

Tracking 5 Cara Mendapatkan Premi Asuransi Kesehatan Terjangkau
Bagikan
suka artikel ini :