Sejak beberapa bulan terakhir ini, jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 mulai menurun dan terkendali. Namun, pada November 2021, World Health Organization (WHO) melaporkan adanya varian baru dari virus SARS-Cov-2. Varian baru ini pertama kali terdeteksi pada spesimen atau sampel yang dikumpulkan di Botswana dan Afrika Selatan. 

Varian baru virus ini disebut dengan varian Omicron. Varian ini kemungkinan dapat menyebar lebih mudah dibandingkan dengan varian awal virus SARS-CoV-2. Centers for Disease Control and Prevention  (CDC) memperkirakan bahwa orang yang telah divaksinasi serta orang yang terinfeksi Omicron namun tidak bergejala tetap dapat menyebarkan virus ini kepada orang lain. Masih diperlukan lebih banyak data penelitian untuk mengetahui apakah infeksi Omicron dapat menyebabkan gejala yang lebih parah atau tidak dibandingkan infeksi varian lain. 

Kita sudah tahu bahwa virus corona umumnya menyebar melalui kontak erat (dibawah 2 meter). Hal tersebut disebabkan oleh karakteristik COVID-19 yang ditransmisikan lewat percikan air liur/droplets yang keluar ketika seseorang terinfeksi COVID-19 bersin, batuk, bernyanyi, berbicara, ataupun bernapas. 

Selain metode pencegahan dengan menjaga jarak dan mencuci tangan, cara paling mudah untuk mencegah penyebaran COVID-19 adalah dengan menggunakan masker. Hanya dengan memakai masker secara benar, kamu sudah melindungi diri sendiri dan orang-orang sekitarmu.

Masker merupakan suatu protokol kesehatan wajib selama pandemi COVID-19. Secara umum, percikan air liur dari seseorang yang memakai masker akan tertahan di bagian dalam masker, sedangkan bagian luar masker berfungsi untuk menahan percikan air liur dari luar. Lalu, berapa lama kamu bisa memakai masker dan kapan harus menggantinya dalam sehari?

Cara memakai masker dengan baik

Sebelum membahas pertanyaan tersebut, ada baiknya kita membahas mengenai cara memakai masker secara benar. Beberapa langkah dari CDC dan WHO agar pemakaian masker kamu aman:

  1. Bersihkan tanganmu sebelum kamu memakai masker, sebelum dan sesudah melepasnya, dan setelah kamu menyentuhnya.

  2. Pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu kamu.

  3. Masker wajah yang kamu gunakan harus pas, namun nyaman di sisi wajah.

  4. Masker yang kamu pakai harus dibuat dengan beberapa lapisan bahan.

  5. Masker harus memungkinkanmu untuk bernapas tanpa batasan.

  6. Saat melepas masker, simpan dalam kantong plastik bersih, dan setiap hari cuci jika itu masker kain, atau buang masker medis di tempat sampah.

  7. Jangan gunakan masker dengan katup.

  8. Jangan gunakan masker pada seseorang yang kesulitan bernapas

  9. Jangan memberikan masker pada anak dengan usia dibawah 2 tahun.

Beberapa tipe masker COVID-19 yang dapat kamu gunakan:

  • Masker sekali pakai.

  • Masker yang pas tanpa celah di sekitar hidung, dagu, dan sisi wajah Anda.

  • Masker yang terbuat dari bahan yang sejuk.

  • Masker yang terdiri dari dua atau tiga lapisan.

  • Masker yang dibuat menggunakan kain tenun yang rapat (yaitu kain yang tidak membiarkan cahaya masuk saat dipegang ke sumber cahaya). Masker ini minimal harus memiliki dua lapis kain tenun yang rapat seperti katun, dan lapisan ketiga dengan kain jenis filter seperti polypropylene.

  • Masker non medis dengan kantong filter di bagian tengahnya.

Berapa lama masker bisa dipakai dan kapan harus diganti?

Topik pembahasan ini akan bergantung pada jenis masker yang kamu pakai. Beberapa hal yang harus kamu ketahui dari tipe masker yang kamu gunakan:

  • Masker sekali pakai

Di beberapa negara, penggunaan masker ini umumnya direkomendasikan hanya untuk sekali pakai dengan maksimal waktu pemakaian 4 jam berdasarkan studi WHO tahun 2009. Hal tersebut dikarenakan oleh tendensi seseorang untuk menyentuh masker dengan tangan yang meningkatkan risiko kontaminasi kontak. 

Namun, banyak studi terbaru yang menyatakan bahwa masker sekali pakai dapat digunakan kembali apabila tidak terlihat kotor, lembab, ataupun rusak. Bila kamu tidak bernyanyi, berteriak, atau banyak bicara, masker akan tetap kering dan dapat dipakai kembali. Hindari penggunaan masker yang kotor dan/atau lembab karena hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya sakit tenggorokan

  • Masker kain

Masker ini direkomendasikan untuk dicuci setiap kali digunakan untuk mengurangi risiko sakit tenggorokan ataupun munculnya jerawat di wajah. Sama seperti masker sekali pakai, apabila tidak ditemukan tanda-tanda kotor, lembab, ataupun rusak, masker kain dapat dipakai untuk waktu yang lebih lama. Masker kain yang kotor/lembab harus dicuci agar dapat digunakan kembali. Cara mencuci masker kain:

  1. Gunakan deterjen atau sabun.

  2. Rendam masker selama minimal 5 menit

  3. Kamu dapat mencuci menggunakan tangan atau mesin cuci

  4. Setelah selesai, bilas masker dengan air bersih

  5. Keringkan masker dengan dryer atau jemur di bawah sinar matahari

Untuk membantu mengendalikan infeksi ini, kita harus bersama-sama melakukan protokol kesehatan dengan baik dan benar. Selain untuk melindungi diri sendiri, kita juga sekaligus melindungi orang-orang yang ada disekitar kita. Jadi, apakah kamu masih sering keluar rumah tanpa menggunakan masker?

Bagikan
suka artikel ini :