Memiliki asuransi jiwa dapat memberi ketenangan dan perlindungan finansial apabila terjadi hal yang tidak diinginkan. Nasabah dapat memilih jenis asuransi sesuai kebutuhan seperti proteksi jiwa, perlindungan kesehatan, dan lain sebagainya.

Nasabah yang membeli produk asuransi memiliki kewajiban untuk membayar premi dalam jangka waktu yang sudah disepakati. Jumlah yang dibayarkan dihitung dari tarif premi dan total harga pertanggungan. Perusahaan asuransi akan mempertimbangkan hal-hal berikut untuk menentukan tarif premi nasabahnya.

1.     Pekerjaan

Profesi nasabah menjadi salah satu faktor yang menentukan besaran premi yang ditetapkan perusahaan. Premi yang dibayarkan akan semakin tinggi untuk nasabah yang memiliki pekerjaan rumit dan berisiko.

Nasabah yang bekerja di pertambangan dan penerbangan, premi yang dibayarkan biasanya sangat mahal. Hal tersebut karena pekerjaan-pekerjaan yang memang memiliki risiko kecelakaan dan kematian yang tinggi.

Perusahaan akan mempertimbangkan premi asuransi kesehatan dengan melihat jenis pekerjaan dari nasabah atau tertanggung. Jika tertanggung memiliki pekerjaan yang berisiko, maka premi asuransinya akan lebih mahal dibanding orang lain dengan pekerjaan biasa.

2.     Jenis kelamin

Beberapa studi menemukan bahwa selain jenis profesi atau pekerjaan, premi juga ditentukan berdasarkan jenis kelamin. Secara umum, premi yang dibayarkan wanita lebih besar dibandingkan pria juga tergantung faktor lainnya.

Besaran premi yang lebih tinggi ini karena wanita lebih sering melakukan klaim asuransi dibanding pria. Wanita lebih sering memeriksakan diri ke dokter untuk check up atau menggunakan obat resep. Pada wanita yang memiliki risiko penyakit kronis, harga premi yang dibayarkan juga lebih tinggi.

Risiko kesehatan pada wanita juga lebih tinggi dibanding pria, salah satunya karena mereka akan melahirkan. Jadi beberapa produk asuransi menetapkan premi yang lebih besar untuk wanita.

3.     Riwayat kesehatan

Kondisi dan riwayat kesehatan menjadi hal penting dalam dunia asuransi. Terlebih untuk Kamu yang membeli perlindungan kesehatan, maka riwayat medis Kamu akan menjadi bahan pertimbangannya. Hal ini karena kebutuhan untuk orang dengan riwayat penyakit ringan dan berat berbeda-beda.

Apabila seseorang pernah menderita penyakit kronis atau sakit berat, biasanya premi yang harus dibayar lebih mahal. Hal ini juga berlaku untuk nasabah yang memiliki riwayat kesehatan buruk seperti menderita penyakit yang mudah kambuh atau penyakit keturunan.

Jika ingin membeli asuransi, sebaiknya lakukan saat Kamu masih sehat. Premi yang akan dibebankan biasanya lebih murah apabila calon nasabahnya memiliki kondisi kesehatan yang baik. 

4.     Nilai uang pertanggungan

Perlu Kamu ketahui bahwa semakin besar uang pertanggungan dari asuransi jiwa, maka akan semakin mahal pula premi yang harus dibayar setiap bulannya. Oleh sebab itu, penting untuk mempertimbangkan jumlah uang pertanggungan yang Kamu butuhkan dari asuransi.

Hal ini juga berlaku untuk Kamu yang menggunakan asuransi tambahan atau rider asuransi. Semakin banyak asuransi yang kamu tambah untuk polis dasar, maka akan semakin besar premi asuransi yang perlu Kamu bayar.

Bijaklah untuk membeli rider asuransi dan pastikan benar-benar sesuai dengan kebutuhanmu. Jika tidak terlalu penting, sebaiknya Kamu membeli proteksi jiwa dan kesehatan murni. Premi untuk asuransi tersebut biasanya lebih murah. 

5.     Masa kontrak polis

Proteksi jiwa dari perusahaan asuransi dapat dibuat sesuai dengan masa kontrak yang disepakati. Kontrak polis asuransi biasanya tersedia mulai dari jangka pendek seperti 5 tahun hingga yang lebih lama yaitu 20 tahun.

Sebaiknya Kamu memperhitungkan masa kontrak polis dengan baik agar premi asuransi tidak terlalu membebankan. Misalnya saja untuk Kamu yang ingin memasukkan anak dalam asuransi, Kamu bisa melihat usia anak. Jika anak berusia 9 tahun dan kira-kira bisa mandiri saat mereka berusia 23 tahun, maka Kamu bisa membeli asuransi dengan kontrak 14 tahun. 

Memilih masa kontrak asuransi kesehatan ini akan memberikan perbedaan pada tarif premi yang harus Kamu bayar. Jadi hitung dulu masa kontrak polis sesuai kondisi dan kebutuhan Kamu.

6.     Kebiasaan

Kebiasaan atau pola hidup akan berhubungan dengan kondisi kesehatan. Hal tersebut juga berpengaruh pada besaran premi yang akan ditetapkan perusahaan. Misalnya saja pada perokok aktif, mereka biasanya dikenai harga yang lebih mahal dibanding premi untuk nasabah yang tidak merokok.

Pada nasabah wanita yang merupakan perokok aktif ternyata bisa lebih mahal preminya dibanding pria perokok. Kebiasaan merokok ini sering dipandang sebagai kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko penyakit dan kematian sehingga premi mereka lebih tinggi.

7.     Usia

Perusahaan asuransi akan mempertimbangkan usia tertanggung saat mendaftar untuk menentukan tarif premi asuransi. Semakin tinggi usia seseorang, maka akan semakin mahal premi yang perlu dibayarkan.

Premi mahal pada nasabah dengan usia tinggi karena risiko kesehatannya juga tinggi. Pada usia yang sudah tidak muda, risiko penyakit pada seseorang akan lebih banyak.

Sebaiknya Kamu beli asuransi sejak dini atau saat masih muda. Buat anak muda yang rentan penyakit kritis bisa membeli CRISTAL dari Generali Indonesia. Sedangkan untuk proteksi jiwa, BeSmartLink dapat memberikan perlindungan meninggal dunia hingga 99 tahun dengan fleksibilitas rider asuransi.

Itulah beberapa faktor yang membedakan harga premi seseorang untuk produk asuransi yang dibelinya. Asuransi dapat memberikan manfaat perlindungan finansial untuk Kamu dan keluarga apabila terjadi risiko di masa depan.

Tracking 7 Faktor yang Mempengaruhi Harga Tarif Premi Seseorang
Bagikan
suka artikel ini :