Hari Remaja Nasional: Parents, yuk pahami anak remaja kita!

Saat anak beranjak remaja, saat itulah orangtua dituntut untuk semakin baik memahami anak, setia mendampingi dan membantu mereka untuk menjalani masa-masa sulit dimana begitu banyak perubahan terjadi.

Parents, dalam kesempatan Hari Remaja Nasional tahun ini, yuk, belajar memahami anak kita yang sudah beranjak remaja dengan lebih baik. Tuntaskan membaca artikel ini, lalu jangan lupa kerjakan kuisnya untuk mengetahui, seperti apakah gaya parenting kalian dan bagaimana memaksimalkan gaya parenting tersebut untuk anak yang mulai menginjak usia rawan saat remaja.

Karena remaja perlu untuk dimengerti, sebagai orangtua kita wajib belajar memahami sikap mereka – yang tentu saja jauuuh sekali berbeda dengan saat mereka masih kecil dulu.

Masa remaja, masa pancaroba yang butuh pendampingan khusus dari orangtua

Umumnya, anak yang dikategorikan masuk dalam rentang usia remaja adalah anak berusia mulai 13 hingga usia 19 tahun. Di masa remaja, anak mengalami banyak perubahan, baik dari segi fisik maupun mentalnya.

Dimulai dari transformasi secara fisik, badan mereka yang mulai meninggi, bentuk badan yang berubah – remaja perempuan mulai mengalami menstruasi pertama, dada dan pinggul membesar, sementara remaja laki-laki mengalami perubahan suara, tumbuhnya kumis dan jakun, dan berbagai hal lainnya yang menandakan mereka sedang dalam proses pendewasaan diri.

Secara emosional, anak yang beranjak remaja pun mengalami perubahan hormon yang membuat mereka jadi moody, mudah marah dan meledak-ledak, juga mudah terpengaruh oleh apapun yang mereka lihat – baik itu secara virtual di internet dan media sosial, maupun secara nyata di sekeliling mereka.

Remaja mudah tergoda melakukan hal-hal berisiko dan bahaya

Bagi banyak anak di usia remaja, masa-masa “tanggung” saat mereka sedang dalam proses peralihan dari kanak-kanak menjadi orang dewasa ini merupakan masa-masa yang sulit.

Tekanan dari teman-teman di sekolah, sering merasa cemas, dan semakin besarnya keinginan untuk bebas dari aturan, anak di usia remaja kadang-kadang bisa bertindak tanpa berpikir panjang dan melakukan hal-hal berisiko, yang bisa membahayakan masa depan mereka, baik dari segi kesehatan maupun dari segi aspek kehidupan.

Termasuk di dalamnya: merokok, minum alkohol dan menggunakan narkoba, melakukan hubungan seks tanpa pengaman, mengemudi kendaraan bermotor secara serampangan, maupun kecanduan video game serta ponsel.

Dr. Xavier Pommereau, dokter ahli dari Bordeaux, Perancis, yang juga merangkap seorang psikiater dan spesialis dalam permasalahan seputar psikologis remaja, memberikan beberapa saran bagi orangtua untuk lebih memahami anak mereka yang sudah remaja dan membantu mereka mengatasi masalah kenakalan remaja dengan lebih bijaksana.

Hari Remaja Nasional: apa saja jenis-jenis masalah kenakalan yang umum terjadi pada remaja?

Pertama-tama, sangat penting untuk memahami dua jenis masalah kenakalan yang umum terjadi pada remaja:

  • Pertama-tama, ada yang namanya kenakalan biasa. Kelakuan ini biasanya lebih bersifat sepele dan mudah diatasi. Remaja biasanya melakukan ini karena terpengaruh teman sebaya dan supaya “terlihat cool”.
    Tingkat bahayanya masih dalam taraf rendah, dan biasanya bila tertangkap basah oleh orangtua atau guru, remaja pelaku kenakalan ini akan kapok dan lantas bertobat untuk tidak kembali melakukan kenakalan ini.

  • Kedua, ada yang namanya masalah kelakuan serius. Kenakalan ini bersifat lebih serius dan terus-menerus diulangi, dan remaja pelakunya sudah tidak peduli batasan atau larangan orangtua. Mereka tidak kapok meskipun sudah tertangkap basah, diberi hukuman maupun sanksi karena melakukan kenakalan ini.
    Yang kedua ini disebabkan berbagai faktor, mulai dari masalah di rumah / keluarga, masalah dengan teman sebaya dan lain-lainnya. Yang jelas, masalah ini membuat si remaja merasa tertekan, dan lantas mencari pelepasan stres lewat kemarahan, penyalahgunaan alkohol dan narkoba, melakukan seks bebas atau tak bisa lepas dari kecanduan gadget maupun video game.

Beberapa contoh trigger / pemicu kenakalan remaja

Faktor Eksternal:

  • Berbagai masalah dalam keluarga, termasuk kematian, perselisihan atau perceraian orangtua
  • Tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga
  • Teman sebaya yang kurang baik
  • Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik
  • Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga
  • Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur otoritas lain
  • Perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain atau lingkungan baru
  • Adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat terlarang atau melakukan kenakalan remaja
  • Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak
  • Rendahnya kualitas hubungan orangtua dengan anak
  • Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga

 Faktor Internal:

  • Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya kenakalan yang di luar batas normal
  • Kontrol diri yang lemah: Remaja mudah terseret pergaulan dan mudah terpengaruh

Hari Remaja Nasional: bagaimana untuk mulai terlibat lebih aktif sebagai orangtua dalam mengarahkan anak yang sudah remaja?

Dekati anak remaja Moms and Dads pelan-pelan, dengarkan mereka dan JANGAN sekali-sekali menghakimi, karena ini hanya akan membuat anak malahan makin menjauh. Rangkul mereka dan arahkan untuk memahami bahwa tindakan yang mereka lakukan itu salah.

Beritahukan kepada anak, bahwa sebagai orangtua, Moms and Dads selalu ingin memberikan yang terbaik bagi mereka selaku anak. Dan selalu afirmasikan bahwa Moms and Dads sangat menyayangi anak, dan akan selalu ada bagi mereka kapanpun mereka membutuhkan orangtua mereka, memberikan cinta dan dukungan tak bersyarat.

Hari Remaja Nasional: apa saja hal yang bisa dilakukan untuk lebih mendekatkan diri kepada si anak yang sudah remaja?

Tidak mudah, memang, mendekatkan diri kepada anak dalam usia remaja. Si kecil yang dulu ditimang-timang saat bayi, dibesarkan sepenuh hati, yang dulu penurut, tiba-tiba jadi pemberontak saat menginjak usia remaja. Bagaimana cara memenangkan hati dan kepercayaan si remaja kembali?

Beberapa cara mudah untuk mendekatkan diri kepada anak dalam usia remaja:

  1. Jangan meremehkan keluh kesah anak, seberapa kecilnya pun masalah yang sedang mereka hadapi.
  2. Jadilah pendengar yang baik.
  3. Jangan suka menghakimi dan menarik keputusan sepihak tanpa mendengarkan paparan masalah secara keseluruhan.
  4. Tunjukkan bahwa Moms and Dads memberikan secara aturan bukan karena benci, tapi karena SAYANG.
  5. Pahami dunia mereka: kenalan dengan teman-teman main mereka, cari tahu apa hobi dan kesukaan mereka, dan coba ikut lakukan bersama-sama kegiatan yang mereka suka.
  6. Punya stok sabar yang banyak dan hati seluas samudera: jangan segan memberikan kata maaf, jangan menghukum anak terlalu keras – dan jangan segan jadi pihak yang mau mengakui kesalahan dan meminta maaf, bila memang kita yang salah.

Gimana Parents? Ngeri-ngeri sedap kan rasanya saat punya anak yang mulai beranjak remaja? Takut anak salah gaul, takut anak tertimpa masalah atau musibah. Namanya hidup, yang pasti-pasti jelas nggak ada. Semua tergantung bagaimana cara kita menyikapinya, sebagai orangtua, yang tentunya juga pernah muda, di zaman dahulu kala!

Semangat, ya, Parents, memang tidak mudah mendampingi anak dalam masa remaja, tapi percayalah – bila kita selalu ada untuk anak-anak kita dan bersedia membimbing mereka hingga dewasa nanti, maka kita akan memaksimalkan peluang bagi anak-anak kita untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, dan kelak mereka juga akan menjadi orangtua yang bijak pula.

Smart Parents pasti pilih BeSMART: solusi lengkap proteksi dan investasi

Nah, kan tadi kita sudah bahas bahwa di dalam perjalanan hidup, tidak ada yang pasti. Tapi, ada yang bisa Moms and Dads siapkan sebagai bekal dalam perjalanan tersebut, yaitu perlindungan terhadap keluarga tercinta, dalam bentuk asuransi.

BeSMART adalah produk asuransi tradisional yang memberikan perlindungan berupa Uang Pertanggungan apabila Tertanggung meninggal dunia hingga usia 100 tahun. BeSMART punya beberapa keunggulan: mulai dari Pengembalian Premi apabila Tertanggung hidup sampai berusia 81 hingga 90 tahun, beragam manfaat tambahan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan, seperti pilihan untuk berobat di Rumah Sakit di seluruh dunia, hingga perlindungan penyakit kritis. Pilihan proteksi terjamin dan pasti dengan Pilihan Masa Pembayaran Premi yang fleksibel, memungkinkan kita semua untuk #MajuTanpaRagu.

Let’s BeSMART and get your own protection today!

 

Tracking Hari Remaja Nasional: Parents, yuk pahami anak remaja kita!
Bagikan
suka artikel ini :