Stroke: salah satu penyakit yang makin sering terjadi di Indonesia.

Lebaran Haji / Hari Raya Idul Adha, identik dengan makan-makan daging kambing dan sapi hasil kurban dari masjid setempat. Nah, banyak orang kuatir soal makan daging merah, karena konon dapat memicu darah tinggi, yang akan berakibat menjadi serangan stroke. Tapi, banyak orang tidak paham apa itu stroke sebenarnya dan apa yang menyebabkan seseorang dapat kena serangan stroke.

Dulu, stroke dianggap sebagai penyakit “kakek-kakek dan nenek-nenek” – orang beranggapan bahwa hanya lansia saja yang punya risiko terkena serangan stroke. Padahal, penyakit ini tidak pandang bulu – siapapun bisa terkena stroke dan berakibat fatal. Dianggap sebagai salah satu penyakit kritis, serangan stroke terjadi begitu mendadak dan penanganan yang tepat serta waktu pemberian perawatan dalam waktu beberapa jam pertama sangat menentukan tingkat kesembuhan dari serangan stroke.

Ikuti artikel yang dilengkapi infografis menarik ini untuk mengetahui fakta-fakta, gejala-gejala seputar stroke, sekaligus penanganan dan pencegahannya, dan bagikan kepada keluarga, teman dan kerabat supaya kita semua bisa lebih waspada mengenai serangan stroke.

Fakta-fakta seputar stroke

Apa saja sih fakta-fakta seputar stroke?

Stroke merupakan salah satu penyebab kematian utama saat ini

Di seluruh dunia, korban kematian akibat stroke menempati urutan kedua terbanyak. Jumlah orang yang meninggal akibat serangan stroke lebih banyak dari jumlah total gabungan orang yang meninggal disebabkan kanker paru-paru dan penyakit jantung.

Stroke menelan ribuan korban dalam sehari

Setiap 10 detik, satu orang di dunia meninggal diakibatkan oleh stroke.

Stroke dapat terjadi berulang-ulang pada seseorang

Hampir satu dari empat serangan stroke (kurang lebih 25 persen) terjadi pada orang yang sudah pernah terkena serangan stroke sebelumnya.

Stroke sebenarnya penyakit apa?

Stroke adalah keadaan yang terjadi saat suplai darah ke otak tiba-tiba terganggu / mampet, disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah, atau bahkan pecahnya pembuluh darah. Tanpa suplai oksigen yang dibutuhkan oleh otak, sel-sel otak dapat rusak parah atau bahkan mengalami kematian.

Serangan stroke sangat berbahaya, dapat terjadi dalam waktu begitu singkat – dan bisa dialami oleh siapapun.

Stroke: korbannya tak hanya lansia

Stroke tak hanya menyerang orang yang sudah berusia lanjut – faktanya, stroke dapat menyerang siapa saja, di usia muda maupun lanjut. Sering kita mendengar bahkan orang di usia awal 30an sudah terkena serangan stroke.

Stroke: apa akibatnya?

Akibat dari stroke banyak dan bersifat sangat personal. Mulai dari kelumpuhan sebagian, sebelah tubuh atau bahkan seluruh tubuh, dan yang paling fatal adalah kematian.

Siapa yang berisiko tinggi terkena stroke?

Orang yang punya riwayat tekanan darah tinggi / hipertensi, orang dengan riwayat penyakit kencing manis / diabetes tipe 2, kemudian orang yang punya gaya hidup tidak sehat – sedentari, mengalami obesitas / kelebihan berat badan, dan lain-lainnya, punya kemungkinan jauh lebih besar terkena serangan stroke.

Stres dan kekurangan tidur / tidak beristirahat dengan cukup setiap harinya, juga konon bisa jadi pemicu stroke.

Apakah daging merah dan lemak adalah penyebab utama stroke?

Penyebab utama stroke adalah penyumbatan pada pembuluh darah yang menghalangi jalannya suplai darah dan oksigen ke otak – atau pecahnya pembuluh darah tersebut.

Daging merah: penyebab stroke?

Daging merah sebetulnya, seperti semua jenis makanan lain: boleh dikonsumsi tapi dengan MODERASI. Moderasi adalah kuncinya. Makan apapun, bila berlebihan, jelas tidak baik.

Kita dianjurkan untuk makan daging merah hanya satu atau dua kali seminggu, dan bila memungkinkan, kombinasikan makan daging merah dengan sayuran – alih-alih makan daging dengan nasi, roti atau pasta, temani hidangan daging merah dengan salad, tumisan buncis dan jagung, dan untuk pencuci mulut, santap buah-buahan segar.

Lemak baik dan lemak jahat

Lemak, yang selalu dijadikan kambing hitam sebagai pemicu utama stroke pun, sebetulnya tidak seratus persen “bersalah” lho.

Faktanya, lemak ada yang baik dan ada yang jahat. Lemak baik, seperti Omega 3 yang terkandung dalam ikan salmon, asam oleat dalam alpukat, sangat dibutuhkan otak untuk menjalankan fungsi-fungsinya. Lemak baik memberikan energi bagi tubuh kita.

Sebaliknya, lemak jahat seperti yang terkandung dalam berbagai makanan olahan (oh, halo martabak, makanan cepat saji, beragam gorengan) dapat sebabkan kolesterol jahat yang berpotensi menyumbat otak.

Bagaimana dengan gejala-gejalanya? Apa saja tanda-tandanya?

Gejala Stroke dapat dikenali dengan 4 tanda, yang disingkat “F A S T”:

  1. “F: Face”, amati wajah yang miring sebelah dan tidak dapat tersenyum.
  2. “A: Arms”, amati lengan yang tidak bisa diangkat atau lemas sebelah (atau keduanya).
  3. “S: Speech”, tidak dapat berbicara jelas atau ngaco seperti orang kebingungan.
  4. “T: Time”, waktu penanganan sangat penting – ada istilah yang disebut “GOLDEN TIME PERIOD” yaitu waktu sangat berharga yang merupakan jangka waktu 3,5 jam pertama setelah terjadinya serangan stroke. Waktu selama 3,5 jam pertama ini betul-betul krusial untuk pasien segera mendapatkan tindakan medis, untuk meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan oleh stroke.

Apakah stroke bisa diobati?

Berbagai pengobatan dapat dilakukan untuk menangani stroke. Mulai dari tindak penanganan medis di awal, dengan obat-obatan misalnya tPA (penghancur gumpalan darah yang menyumbat), untuk meminimalisir kerusakan yang terjadi pada otak.

Sedangkan pengobatan lain berfokus untuk mengurangi komplikasi serta mencegah serangan stroke lanjutan.

Kemudian, ada juga terapi rehabilitasi dan fisioterapi untuk melatih kembali anggota tubuh yang lumpuh karena stroke.

Apakah stroke bisa dicegah?

Jawabannya: YA! Stroke dapat dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup kea rah yang lebih sehat dan lebih baik.

Kamu sedentari? Jadilah lebih aktif. Rutin berolahraga saat akhir pekan, dan gerakkan badan lebih banyak setiap hari – alih-alih menggunakan lift di kantor, naik atau turun lewat tangga, kemudian, segala jarak yang bisa ditempuh dengan jalan kaki, ya gunakan kaki. Hitung langkah setiap hari, coba targetkan mencapai paling tidak 10 ribu langkah per hari.

Kamu penyuka junk food? Kurangi makan makanan olehan dan proses. Utamakan makanan yang berserat, penuh vitamin dan alamiah minimal pemrosesan, seperti buah dan sayur-sayuran.

Kamu obesitas / kegemukan parah atau kelebihan berat badan? Pelan-pelan, mulailah mengurangi berat badan dengan melakukan kombinasi makan sehat dan olahraga teratur.

Kamu merupakan perokok berat? Cobalah untuk berhenti total atau paling tidak mengurangi jumlah total rokok yang kamu hisap setiap hari secara bertahap. Misalkan, bila kamu saat ini merokok satu bungkus per hari, cobalah untuk mengurangi menjadi sepuluh batang per hari selama sebulan, lalu kurangi jadi lima, dan seterusnya sampai mampu berhenti sepenuhnya.

Kamu stres? Cobalah untuk mulai me-manage stres dengan melakukan berbagai upaya, seperti meditasi dan mindfulness – proses menenangkan diri setiap hari. Selengkapnya mengenai mindfulness bisa kamu baca di tautan berikut ini.

Semua langkah pencegahan ini tidak ada yang mudah dilakukan, tapi, dengan niat baik dan tekad baja untuk hidup lebih sehat, kamu pasti bisa. Semangat!

Smart People pasti pilih BeSMART: Proteksi sekaligus investasi

Mau punya perlindungan yang tepat, sekaligus mempersiapkan masa depan lewat investasi? Di Generali Indonesia, kami punya berbagai produk investasi yang bisa dipilih oleh nasabah. Solusinya pun tidak generik, tapi disesuaikan dengan profil nasabah: situasi keluarga, keadaan finansial, gaji bulanan hingga cita-cita yang ingin dicapai.

BeSMART adalah pilihan SMART yang bisa kamu pilih dari 3 jenis produk:

- BeSMART: Produk asuransi tradisional yang memberikan perlindungan berupa Uang Pertanggungan

- BeSMART Link: Produk Proteksi dengan manfaat investasi yang memberikan perlindungan meninggal dunia

- BeSMART Link Syariah: Melengkapi perencanaan keuangan sekaligus mempersiapkan berbuat baik untuk sesama

BeSMART memberikan fleksibilitas bagi kamu, untuk memiliki berbagai jenis Asuransi Tambahan dan instrumen investasi dengan risiko yang terukur dan terjaga, sesuai dengan pilihan pribadimu, yang paling cocok dengan profil kamu sendiri.

Tracking Stroke: fakta, gejala dan pencegahannya dalam infografis

Bagikan
suka artikel ini :