Perkembangan teknologi membuat perubahan di banyak sektor termasuk transaksi pembayaran. Secara perlahan masyarakat mulai beralih ke transaksi digital untuk kebutuhan sehari-hari. Pemerintah pun mengeluarkan anjuran untuk transaksi non-tunai kepada masyarakat.

Transaksi cashless sudah banyak diterapkan di negara-negara maju. Masyarakat milenial menjadi yang paling banyak menggunakannya. Jadi, perlukah Kita memiliki uang cash di dalam dompet? Berikut penjelasannya.

Transaksi yang aman di zaman digital

Sebagian masyarakat di kota-kota besar sudah tidak asing lagi dengan pembayaran digital. Kamu mungkin salah satunya yang sering menggunakan cara tersebut. Namun tidak ada salahnya untuk memahami apa itu pembayaran digital dan tips aman bertransaksi menggunakan metode ini.

Pembayaran digital dan keunggulannya

Ada berbagai alasan yang membuat orang lebih memilih untuk menggunakan sistem pembayaran digital. Sistem transaksi ini lebih disukai karena beberapa keunggulan berikut.

  • Pembayaran mudah

Pembayaran digital memang memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan. Masyarakat dapat membayar belanjaan, tagihan, atau lainnya dengan satu kartu saja dan tidak perlu repot-repot menghitung uang.

Sekarang bahkan Kamu bisa melakukan transaksi hanya dengan beberapa klik melalui aplikasi. Semua transaksi beres dengan aplikasi pembayaran digital.

  • Pembayaran cepat

Manfaat lain menggunakan dompet digital adalah transaksi yang lebih cepat. Jadi tidak dipungkiri jika generasi muda lebih suka menggunakan pembayaran digital ini. Kamu hanya perlu memasukkan nomor rekening atau nomor telepon dan uang langsung dikirim ke tujuan.

Transaksi pembayaran tagihan atau lainnya juga bisa dilakukan dalam hitungan menit atau bahkan detik. Kamu tentunya bisa lebih menghemat waktu dengan transaksi yang dapat dilakukan dengan lebih cepat.

  • Jangkauan yang luas

Keunggulan dari pembayaran digital adalah jangkauannya yang lebih luas. Kamu bisa membayar tagihan di toko yang ada di luar kota tanpa harus membawa banyak uang dan pergi ke toko tersebut. Kamu bisa bertransaksi tanpa batasan jarak dan langsung dari ponsel pintar saja.

  • Lebih aman

Pembayaran digital dapat dikatakan lebih aman karena Kamu tidak harus menyimpan uang tunai. Kamu tidak akan menarik perhatian orang-orang apabila akan bertransaksi dalam jumlah banyak. Cukup memegang smartphone tanpa orang lain tahu bahwa Kamu sedang membayar sesuatu atau sedang menggunakan uangmu.

Alat pembayaran digital

Sebelum mempelajari tips bertransaksi di dunia digital, sebaiknya Kamu tahu beberapa alat pembayaran digital yang kini ada di masyarakat. Berikut beberapa pilihan alat pembayaran untuk transaksi cashless atau non-tunai.

  • Kartu kredit

Masyarakat urban sudah banyak yang memanfaatkan kartu kredit untuk alat pembayaran digital. Kamu bisa memiliki kartu kredit dengan limit tertentu dari suatu perbankan. Limit yang ada di kartu kredit dapat digunakan untuk berbagai transaksi dan Kamu hanya perlu membayar tagihan kartu kredit setiap bulan sebelum jatuh tempo. 

  • E-wallet

Selain kartu kredit, pembayaran digital juga bisa dilakukan melalui dompet digital yang dapat diakses melalui aplikasi. Kamu tidak harus memiliki rekening bank untuk bisa menggunakan e-wallet. Biasanya pendaftarannya cukup menggunakan nomor telephone.

  • Kartu debit

Jika Kamu anti untuk menggunakan kartu kredit, pembayaran digital dapat dilakukan menggunakan kartu debit. Berbeda dengan kartu kredit, kartu debit berisi saldo tabungan Kamu sendiri yang bisa digunakan untuk transfer, membayar tagihan, dan membeli produk digital. ­­

Tips menggunakan pembayaran digital

Masyarakat sudah banyak yang memanfaatkan pembayaran digital seperti ATM transfer, mesin EDC, QRIS, mobile transfer, QR Code, dan lain sebagainya. Namun masyarakat harus tetap berhati-hati dan memahami beberapa tips bertransaksi di dunia digital yang aman seperti berikut.

  • Menggunakan alamat email khusus

Semua alat pembayaran digital pasti akan terhubung dengan email. Sebaiknya buat email khusus yang hanya digunakan untuk keperluan perbankan atau transaksi keuangan. Bedakan email tersebut dari email yang Kamu gunakan untuk media sosial, kantor, dan lainnya.

Jangan lupa untuk berhati-hati setiap membuka email yang masuk. Jika ada email yang mengandung link mencurigakan, sebaiknya hapus dan jangan sampai klik link tersebut. Sering terjadi kasus phising karena pengguna yang sembarangan membuka tautan.

  • Menjaga kerahasiaan data

Kamu harus menjaga data-data rahasia seperti PIN atau password dan kode OTP. Data tersebut merupakan kunci untuk membuka informasi perbankan yang Kita miliki.

Jika mengetik PIN atau password, sebaiknya ditutup tangan agar tidak ada orang lain yang bisa mengamati apa yang Kamu ketik. Ganti PIN atau password secara berkala dengan kombinasi yang sulit ditebak.

  • Cek ulang siapa yang menjadi rekan transaksi

Apabila ada yang meminta untuk ditransfer dan mengaku sebagai saudara Kamu, jangan langsung percaya. Cek ulang dengan menghubungi orangnya apakah benar meminta transferan atau tidak. Tips ini penting untuk diperhatikan agar Kamu terhindar dari percobaan penipuan.

  • Aktifkan notifikasi transaksi

Notifikasi transaksi dapat diaktifkan untuk membantu Kamu agar segera mengetahui jika ada transaksi. Apabila ada transaksi yang mencurigakan dan bukan Kamu, segera laporkan ke pihak bank untuk pemblokiran agar saldo aman dan tidak digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Mudah dan praktis bukan untuk melakukan transaksi digital? Namun untuk berjaga-jaga, Kamu tetap perlu membawa uang tunai di dalam dompet karena tidak semua tempat melayani pembayaran digital dan terkadang sulit untuk menemukan gerai ATM, terutama di daerah-daerah terpencil.

Tracking Transaksi Serba Digital, Masih Perlukah untuk Memiliki Uang Cash di Dompet?
Bagikan
suka artikel ini :