Kesepian di usia 30 dan 40an, ini cara kamu mengatasinya!

Tahukah kamu, ternyata orang-orang di usia 30 tahunan dan 40 tahunan, paling rentan merasa kesepian. Apa sih penyebabnya? Banyak faktor, itu pasti.

Di antaranya, teman-teman sebaya yang dulu sering hang out bareng, sudah pada menikah dan punya anak, lantas sibuk dengan keluarga mereka sendiri. Sementara kamu masih single. Atau, malahan sebaliknya. Kamu sudah menikah dan punya anak, dan kesibukan kamu berputar di urusan rumah tangga dan keluarga, sehingga tidak punya waktu ketemu siapa-siapa untuk sekedar hang out, padahal teman-teman kamu masih pada seru jalan dan trip bareng secara rutin.

Nah, bila kamu berusia antara 30an hingga 40an dan merasa “aduh, ini gue banget!”, yuk, baca artikel ini sampai tuntas, karena Generali Indonesia akan mengupas habis mengenai fenomena rasa kesepian ini, dan bagaimana mengatasinya dengan cara yang tepat.

Kesepian ternyata merupakan fenomena manusia modern yang tak terelakkan

Sering video call, WhatsApp-an bareng teman, aktif di Facebook dan Instagram, ternyata tidak membuat orang terbebas dari kesepian. Saat pandemi lalu, bahkan, 98 persen orang Indonesia yang disurvei menyatakan bahwa mereka semakin merasa teramat kesepian.

Kok sedih, ya? Nah, selain soal sedih, kesepian bukan hanya berpengaruh kepada mental kita saja, tapi juga kepada kesehatan fisik. Kesepian bisa mengakibatkan kita tidur tak nyenyak, kecemasan, depresi dan dalam beberapa kasus ekstrim, menjadi pemicu orang memutuskan mengakhiri hidup dengan bunuh diri.

Usia 30 tahunan dan 40 tahunan, saat banyak terjadi krisis pribadi

Bila selama ini kita menganggap bahwa lansia adalah generasi yang paling merasa kesepian, maka ternyata sebuah penelitian buktikan bahwa orang berusia awal 30an hingga akhir 40an merupakan generasi yang paling berpotensi mengalami rasa kesepian.

Sebab, di usia inilah banyak terjadi krisis personal. Mulai dari konflik di tempat kerja, konflik dengan keluarga, hingga konflik dengan pasangan.

Di usia ini pula orang dituntut untuk bersikap mandiri dan kuat, sekaligus dituntut menjadi tulang punggung tumpuan keluarga baik dari segi finansial maupun dari segi sosial. Tuntutan-tuntutan ini mengharuskan orang lebih banyak bekerja, sehingga waktu untuk diri sendiri / me-time dan waktu bersosialisasi dengan kawan-kawan semakin sedikit. Inilah salah satu faktor timbulnya rasa kesepian.

Masalah status pernikahan juga jadi salah satu sebab kesepian

Baik yang berstatus single dan yang berstatus sudah menikah / berpasangan, dua-duanya punya potensi merasa kesepian.

Yang masih lajang mungkin merasa kesepian karena teman-teman seumuran sudah menikah, punya anak atau berencana punya anak, sudah move on dengan hidup mereka dan bahkan pindah ke tempat tinggal lebih jauh sehingga jarang bertemu.

Sedangkan yang sudah menikah dan punya anak, merasa waktunya sepenuhnya tersita untuk mengurus rumah tangga dan keluarga, berkutat seputar urusan kantor dan anak setiap hari, sehingga jadi tak punya waktu sekedar hang out dengan teman-teman.

Serba salah, ya? Tapi semua ini wajar terjadi, kok.

Mengeluh soal kesepian dianggap tabu di Indonesia

Di Indonesia, orang yang punya masalah kesepian seringkali diberi stigma “kurang bersyukur”. Padahal, kesepian adalah sebuah masalah yang nyata – yang bisa menyerang siapa saja tanpa terkecuali.

Punya karir bagus, penghasilan banyak, status sosial tinggi dan keluarga yang terlihat ideal dari luar, bukan jaminan seseorang tak akan mengalami kesepian.

Padahal, jalan terbaik melepaskan uneg-uneg dalam hati adalah dengan menceritakannya kepada seseorang yang bisa dipercaya. Berbicara mengenai masalah kepada seseorang yang netral dan obyektif, bisa membuat kita mengubah cara pandang mengenai masalah dengan lebih baik dan menemukan solusi yang tepat.

Bila kamu merasa kesepian dan ini jadi masalah, jangan diam saja dan menyimpan masalah ini sendiri. Lakukan langkah-langkah di bawah untuk mengatasi rasa kesepianmu, mulai dari:

  • Cari kegiatan dengan komunitas offline
  • Menjadi sukarelawan
  • Berolahraga
  • Meditasi
  • Mendengarkan podcast
  • Join grup Facebook
  • Diskusi di forum internet
  • Gaul dengan tetangga
  • Adopsi anabul
  • Jalan-jalan
  • Membenahi mental dengan bijak menyikapi hidup

Cari kegiatan dengan grup, dapatkan teman baru supaya tidak kesepian

Kamu suka lari? Gabung dengan komunitas lari terdekat di kotamu. Kamu suka nonton film? Pergi ngafe atau makan ke restoran? Nonton konser? Bersepeda? Yoga? Dansa? Menyelam? Hiking atau kemping? Apapun kegiatan yang kamu sukai, temukan grup atau kegiatan yang sejalan dengan minatmu, lalu bergabung ke dalamnya. Kamu bisa dengan lebih mudah berkenalan dengan teman-teman baru yang satu frekuensi karena menyukai kegiatan yang sama.

Volunteering / sumbangkan waktu sebagai sukarelawan

Berbuat baik kepada sesama bisa membawa efek positif bagi seseorang. Termasuk juga menjadi volunteer / bekerja sebagai sukarelawan. Menyumbangkan waktu dan tenaga untuk organisasi kemanusiaan, seperti membantu mengajar anak panti asuhan, membantu memasak makanan untuk disumbangkan kepada pengemis di jalanan, bahkan sekedar menjadi relawan gotong royong membersihkan jalan setelah Car Free Day, bisa membantu kamu untuk bertemu orang baru dan membawa perasaan senang karena sudah mengulurkan tangan berbagi kebaikan.

Olahraga, yuk!

Olahraga membawa dampak positif bagi fisik dan mental. Setelah sesi olahraga berakhir, hormon endorfin yang membuat kita merasa tenang dan bahagia, dilepaskan oleh otak. Selain itu, olahraga juga membangun otot kita, menjadikan tubuh semakin kuat dan kesehatan semakin prima.

Karena pandemi sudah berakhir, kamu bisa sisihkan waktu untuk kembali olahraga di ruang terbuka, misalnya saat Car Free Day atau di stadion olahraga terdekat dengan rumahmu. Lakukan dua hingga tiga kali seminggu untuk menghasilkan efek positif yang optimal. Tentunya, tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan, ya.

Meditasi untuk menenangkan diri

Menenangkan diri bisa lewat banyak hal. Salah satunya, meditasi. Belajar mengatur pernafasan, proses relaksasi, bisa kamu lakukan secara teratur untuk mencegah stres karena kesepian.

Belum paham bagaimana cara meditasi? Kamu bisa unduh berbagai aplikasi untuk meditasi yang berbasis iOS atau Android, untuk memandu kamu mempraktekkan meditasi dengan metode yang tepat.

Mendengarkan podcast seputar topik yang menarik perhatianmu

Unduh podcast dengan topik yang kamu suka. Jutaan podcast tersedia di berbagai platform, kamu tinggal pilih yang sesuai dengan minatmu. Dalam bahasa Inggris atau Indonesia, tergantung kamu sendiri mau pilih yang mana.

Banyak podcast yang juga membahas bagaimana cara mengatasi rasa kesepian, contohnya Hanafi Talk di Apple Podcast, Nayah Cawa dan Podcast Anti Kesepian – dan masih banyak lagi, kamu tinggal Google saja ya.

Join grup virtual di Facebook

Di Facebook, ada beragam komunitas. Mulai dari yang serius sampai yang postingannya hanya seputar jokes saja. Kamu pun bisa curhat secara anonim, karena Facebook punya fitur untuk memuat postingan atau pertanyaan dengan menyembunyikan nama orang yang mengunggahnya.

Memang ini tidak akan 100 persen menggantikan interaksi dengan orang di dunia nyata, tapi setidaknya bisa sedikit membantu mengatasi kesepian.

Join forum di internet

Selain grup Facebook, kamu juga bisa join forum di internet. Cari topik bahasan yang menarik menurutmu dan aktiflah berbagi di sana. Mulai dari topik seputar rumah tangga, percintaan, keluarga, anak, persahabatan sampai persoalan skin care, forum internet menawarkan kesempatan berdiskusi dengan orang-orang di berbagai lokasi.

Tapi harus ingat, ya – bijaksanalah berkomentar dan menanggapi postingan orang lain di forum, dan selalu bersikap santun supaya orang respek denganmu, sebab reputasi di forum penting bila kamu ingin menggunakan forum tersebut dalam jangka waktu lama.

Ramah pada tetangga terdekat

Tetangga adalah orang terdekat yang bisa menolong kita pada keadaan emergency. Karena itu, ramahlah pada tetangga terdekat. Jalin hubungan baik dengan mereka, supaya bila sewaktu-waktu dibutuhkan, mereka ada untuk kita – dan sebaliknya, saat mereka butuh bantuan kita, kita pun harus selalu siap siaga.

Adopsi hewan peliharaan: obat anti kesepian

Riset membuktikan bahwa memiliki hewan peliharaan ternyata membuat kita lebih rileks saat di rumah. Mengelus si kucing yang manja, bermain dengan anjing yang lincah, bahkan sekedar mengamati ikan-ikan berenang dalam akuarium, membawa efek menenangkan bagi si pemilik hewan peliharaan.

Yang harus selalu diingat, hewan bukanlah mainan maupun benda yang bisa kamu buang kapan saja kamu tak membutuhkan lagi. Bila sudah mantap ingin adopsi anabul, pastikan kamu tahu semua konsekuensinya dan sanggup memenuhi kebutuhan si binatang peliharaan, ya.

Jalan-jalan, yuk!

Tak perlu jalan terlalu jauh, sekedar keluar rumah untuk ganti suasana, minum kopi atau makan di restoran favorit, bisa membuat rasa kesepianmu berkurang drastis.

Mulai dari persiapan memilih baju dan aksesoris untuk dipakai, berdandan dan merapikan penampilan, semua ini bawa dampak positif bagi mood kamu, jadi lakukan sesering kamu bisa, ya! Terutama saat akhir pekan.

Jangan selalu memandang ke atas dan termakan pencitraan media sosial

Jangan mudah termakan pencitraan media sosial. Stop banding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain, karena pada dasarnya, semua orang punya masalah masing-masing, hanya saja, kamu mungkin tak tahu apa masalah orang tersebut.

Stop baper di media sosial, anggap apa yang kamu lihat sebagai hiburan lalu, jangan dimasukkan ke hati. Hindari curhat terlalu banyak atau mengeluh berlebihan di kanal media sosial pribadi – pilih apa yang kamu ingin sharing karena tidak semua hal pantas diunggah ke medsos.

Jangan overthinking dan terlalu memaksakan diri

Kamu hanya manusia biasa. Camkan ini dan berhentilah overthinking, belajarlah untuk memahami bahwa dunia ini tidak selalu berjalan sesuai keinginanmu. Ada banyak hal yang di luar kendalimu, jadi, jangan menghukum diri sendiri terus-menerus untuk hal-hal yang tidak sesuai rencanamu, ya.

Juga, stop memaksakan diri untuk memenuhi standar terlalu tinggi. Sayangi dirimu sendiri dan beri ruang untuk otakmu beristirahat. Refreshing / penyegaran diri lewat hal-hal yang kamu sukai sangat penting, jadi, jangan pernah lupakan waktu untuk me-time.

Merasa sangat kesepian? Kamu tidak sendiri

Kamu tidak sendiri. Jutaan orang lain di dunia mengalami hal yang sama: kesepian. Yuk, pelan-pelan ikuti berbagai saran Generali di atas tadi, untuk bisa kembali bangkit dan ceria lagi di kemudian hari!

 

BeSMART untuk batin yang tenang dan hidup yang bahagia

Ketenangan batin penting, demikian pula hidup yang bahagia. Kedua hal ini bisa kamu capai lewat persiapan matang dan perencanaan yang tepat.

Apa syaratnya? Syaratnya adalah kamu harus punya perlindungan plus plus, perlindungan sekaligus pertanggungan untuk proteksi kamu dari segala kemungkinan hidup yang serba tak pasti. Nah, untuk perlindungan sekaligus pertanggungan, BeSMART bisa jadi pilihan terbaik untuk kamu.

BeSMART dukung kamu maju tanpa ragu. Produk asuransi tradisional digabung dengan perlindungan berupa Uang Pertanggungan apabila Tertanggung meninggal dunia hingga usia 100 tahun. BeSMART memberikan fleksibilitas bagi kamu untuk memilih jangka waktu pembayaran premi serta memiliki berbagai jenis Manfaat Tambahan.

Salah satu manfaat BeSMART adalah "Critical Illness Benefit", yaitu Manfaat Tambahan yang memberikan manfaat perlindungan terhadap penyakit kritis sebesar 50% Uang Pertanggungan Manfaat Utama. BeSMART juga bisa dibuat semakin paripurna dengan rider asuransi tambahan, seperti Generali HealthCare Solution (GHS), yaitu manfaat penggantian rawat inap dan rawat jalan.

Kamu bisa hubungi agen Generali terdekat di kotamu untuk tahu lebih lanjut mengenai bagaimana memulai program BeSMART-mu sendiri.

Tracking Kesepian di usia 30 dan 40an, ini cara kamu mengatasinya!
Bagikan
suka artikel ini :