Beberapa tahun belakangan ini, marak istilah “Baby Blues”. Pasca melahirkan, begitu banyak ibu muda, tak hanya di Indonesia saja melainkan di seluruh dunia – yang mengalami kondisi ini dan lantas jadi murung, merasa sedih, putus asa bahkan menangis sampai berhari-hari dan mengabaikan bayinya.

Baby Blues dapat menyerang siapa saja. Tak hanya ibu-ibu muda yang tinggal di daerah rural pedalaman, tapi juga para ibu muda yang tinggal di kota-kota besar.

Berbagai tuntutan dari masyarakat, ketakutan sang ibu saat bayi masih dalam kandungan (nah, yang ini disebut “Pregnancy Blues”), dapat termanifestasi menjadi “Baby Blues” sesaat setelah kelahiran sang bayi ke dunia.

Sebetulnya, apakah definisi “Baby Blues” dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, baca selengkapnya di artikel berikut ini.

Definisi jelas dari “Baby Blues”

Istilah “Baby Blues” berasal dari bahasa Inggris. “Blues” berasal dari istilah “feeling blue” yang artinya merasa sedih atau down, jadi dapat diartikan “Baby Blues” secara harafiah bermakna “merasa sedih karena hadirnya bayi”.

Perbedaan dan persamaan “Pregnancy Blues” dan “Baby Blues”

Bila depresi terjadi saat hamil, maka disebut “Pregnancy Blues”, sedangkan bila terjadi setelah persalinan, maka disebut “Baby Blues”.

Pada bumil, umumnya, stres kerap muncul akibat terlalu banyak memikirkan sesuatu, atau rasa takut yang berlebihan seputar kehamilan: takut keguguran, takut sakit saat melahirkan, takut tidak bisa merawat bayi – dan saat pandemi seperti ini, takut terpapar virus COVID-19.

Sedangkan Baby Blues lebih terfokus pada bayi, kebanyakan penderitanya merasa “gagal sebagai ibu” karena berbagai faktor: kelelahan, perubahan hormonal yang berakibat emosional terguncang, rasa sakit saat persalinan, sampai masalah ASI tidak lancar atau belum dapat merawat bayi dengan baik, bisa akibatkan munculnya Baby Blues. Masalah dengan pasangan atau konflik dengan keluarga juga bisa jadi pencetus sindrom ini.

Kasus Baby Blues sangat prevalen di Indonesia

Bila statistik rata-rata di dunia menyatakan bahwa 10 persen yaitu satu dari sepuluh ibu muda yang baru saja bersalin mengalami Baby Blues, ternyata statistik di Asia dan Indonesia jauh lebih parah, lho!

Disinyalir, kasus Baby Blues atau sering juga disebut sebagai Postpartum Blues di Asia bervariasi di angka 26 hingga 85 persen, dan di Indonesia sendiri antara 50 hingga 70 persen risiko. Sehingga, kurang lebih 22,4 persen ibu baru di Indonesia mengalaminya. Angka ini luar biasa tinggi, ya!

Sayangnya, ternyata hanya kurang dari 5 persen ibu muda yang menderita Baby Blues mendapatkan pertolongan profesional. Mungkin karena stigma sosial dan budaya ketimuran yang masih bersifat patriarkal.

Faktanya, memang peran seorang ibu luar biasa, lho! Karena itu, tak ada yang perlu dianggap aib saat seorang ibu muda menderita Baby Blues, yang perlu dilakukan adalah memberikan support lewat perhatian, bantuan dan kesabaran dari suami serta keluarga dan sahabat terdekat.

Gejala seorang ibu muda terkena Baby Blues

Ada banyak gejala yang harus diperhatikan dan Baby Blues dapat muncul dengan cara berbeda di setiap individu, tapi pada umumnya yang harus diperhatikan, yang ringan sampai yang cukup parah, adalah tanda-tanda berikut ini:

  • Emosional yang tak stabil dan meledak-ledak
  • Mudah marah tapi juga mudah sedih
  • Menangis berkepanjangan
  • Merasa tak bersemangat
  • Malas merawat diri bahkan mandi sekalipun
  • Tidak bernafsu makan
  • Mengabaikan bayi meski bayi menangis kelaparan sekalipun
  • Mengalami gangguan tidur / insomnia
  • Stres luar biasa
  • Benci pada suami, keluarga sendiri bahkan kepada bayi
  • Ketakutan tak beralasan
  • Cemas berlebihan
  • Dan lain-lain sebagainya

Bila pasangan atau orang terdekatmu yang baru saja melahirkan terlihat mengalami lebih dari satu sindrom ini, sudah bisa dipastikan ia menderita Baby Blues.

Kapan Baby Blues terjadi dan untuk berapa lama?

Baby Blues umum terjadi segera setelah bayi lahir sampai tiga hingga enam bulan pasca persalinan. Ini sangat bervariasi bagi setiap ibu muda, demikian juga dengan pertanyaan “Baby Blues dapat terjadi berapa lama” – jawabannya adalah tergantung kondisi fisik, mental dan situasi keluarga masing-masing ibu muda tersebut.

Faktor dukungan dari keluarga dan pasangan sangat berperan untuk proses penyembuhan. Ada ibu muda yang hanya mengalami Baby Blues dalam hitungan hari saja, dan dalam waktu satu hingga dua minggu sudah sembuh total, ada juga yang mengalami depresi post-natal ini selama berbulan-bulan.

Penanganan medis, perlukah?

Dalam kebanyakan kasus, ibu muda penderita depresi post-natal dapat sembuh sendiri dengan dukungan dan kasih sayang dari keluarga terdekat. Ini termasuk ayah dan ibu, kedua mertua, suami dan kakak-adik hingga ipar dan sepupu.

Namun, bila segala dukungan ternyata belum cukup, mintalah bantuan medis kepada tenaga kesehatan profesional di rumah sakit terdekat dimana sang ibu muda melahirkan, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Adakah cara mencegah timbulnya Baby Blues?

Sayangnya, saat ini belum ada satupun cara yang terbukti secara klinis dapat seratus persen mencegah depresi post-natal. Meskipun begitu, ada beberapa cara untuk meminimalisir risikonya.

Cara meminimalisir risiko ibu muda terkena Baby Blues di antaranya:

  • Rajin mengikuti konseling seputar parenting dan pelatihan merawat bayi
  • Latihan pernapasan dan yoga selama hamil
  • Mendapatkan perhatian tulus dan dukungan penuh dari seluruh keluarga
  • Mengajak ibu hamil untuk berbicara dari hati ke hati secara rutin untuk mencurahkan segala keluh kesahnya

Melakukan perawatan supaya bumil bisa relaksasi dan me time, paling tidak sebulan sekali

Yuk, tonton videonya

Video ini mengisahkan seorang ibu muda yang mengalami depresi pasca melahirkan. Bagaimana sang ibu muda dapat mengatasi Baby Blues dan kembali pulih serta bahagia? Yuk, tonton video selengkapnya dan jangan lupa bagikan kepada semua kenalan kita yang sedang hamil atau baru saja melahirkan!

MAMA, program baru khusus bumil dari Generali Indonesia dan RS MMC Jakarta

Siapa sih yang tidak kenal RS MMC Jakarta? Rumah sakit ini kondang dengan reputasinya yang luar biasa bagus. Terutama klinik maternity-nya yang bertabur dokter spesialis obstetri ginekologi yang juga rata-rata sangat terkenal. Selain melayani pemeriksaan kehamilan hingga proses persalinan, RS MMC Jakarta juga terkenal dengan klinik IVF alias program bayi tabungnya yang tingkat kesuksesannya di atas rata-rata. Berbagai seleb Indonesia pun dikabarkan melahirkan bayi mereka di rumah sakit di bilangan Karet Kuningan ini.

Nah, saat ini Generali Indonesia telah menjalin partnership dengan RS MMC Jakarta, dalam program yang diberi sebutan MAMA, An Ultimate Care and Protection.

Program ini mengajak setiap ibu hamil yang sedang menanti kelahiran buah hatinya untuk bergabung dan mendapatkan berbagai benefit menarik.

Generali Indonesia x RS MMC Jakarta - MAMA - Perlindungan Ibu Hamil & Melahirkan

Beberapa benefit program MAMA by Generali Indonesia x RS MMC:

  • Jaminan mendapatkan kelas VIP saat bersalin nanti.
  • Paket bersalin lengkap seharga mulai dari Rp 25 juta rupiah (harga reguler paket bersalin RS MMC Jakarta biasanya dimulai dari Rp 45 juta rupiah, lho, itu artinya Moms akan mendapatkan diskon hampir 45 persen dari harga normal! Wow, luar biasa kan?)
  • Proteksi lengkap untuk Moms dan si calon buah hati.

Untuk info lebih lanjut, Moms bisa langsung datang ke RS MMC Jakarta, ya, di alamat di bawah ini.

RS MMC Jakarta
Metropolitan Medical Centre, Jl. HR Rasuna Said Kav. C-21
Karet Semanggi, Jakarta Selatan 12940.

Atau Moms bisa juga langsung menghubungi nomor telepon RS MMC Jakarta di nomor (021) 520-3435.

 

 

Mulai dari saran mengenai cara makan sampai dengan resep camilan sehat, semua yang kamu butuhkan untuk memulai gaya hidup sehat ada disini:

Ini pentingnya lakukan Medical Check Up secara rutin!

Khawatir terjangkit Covid-19? Lakukanlah 3 hal berikut ini

Tips khusus bumil: tidur lebih nyenyak supaya semakin sehat

Vitamin dan mineral terpenting bagi anak-anak dalam masa tumbuh kembang

Meal plan ideal: sehat, hemat dan bergizi

Tips rumah yang aman bagi bayi dan balita

Tracking New Mom Tips: info seputar Baby Blues dan cara mengatasinya

Bagikan
suka artikel ini :