Tips Finansial Mahasiswa: bijak mengelola budget bulanan dengan maksimal

Saat jadi mahasiswa, adalah salah satu masa dalam hidup yang menyenangkan. Dianggap sudah dewasa karena sudah punya KTP, banyak mahasiswa yang hidup terpisah dari orangtua, ngekos sendiri, dan mulai belajar mengatur diri dan hidupnya sendiri.

Tapi, ternyata, mempelajari berbagai hal seputar pengaturan keuangan saat masih kuliah, amatlah penting untuk masa depan.

Ini beberapa tips finansial untuk mahasiswa yang mau belajar lebih bijaksana dalam memaksimalkan budget bulanannya.

1. Punya prioritas dalam urutan ranking sesuai tingkat kepentingan

Prioritas itu penting dalam hidup, kawan! Sebagai mahasiswa, kebanyakan dari kamu-kamu menerima uang bulanan kiriman orangtua. Uang ini harus diatur sebaik mungkin agar cukup sampai akhir bulan, supaya tak perlu minta tambahan lagi dari papa dan mama.

Caranya adalah dengan membuat prioritas, yang diberi urutan ranking sesuai tingkat kepentingannya.

Termasuk tingkatan primer mahapenting:

  • Bayar uang kuliah, uang semester, uang SKS maupun uang daftar ujian.
    Ini adalah yang terpenting. Mau cepat lulus kan? Jangan sampai nunggak SPP gaes. Selain malu sama admin kampus, juga bisa hambat kamu lulus.

  • Bayar uang kos. Nah ini juga, bila kamu tinggal jauh dari orangtua, bayar ibu kos ini harus jadi prioritas utama.

  • Biaya makan dan transportasi. Waini, penting sekali. Manusia hidup ya harus makan, tapi ya tak perlu super mewah asalkan bergizi.
    Mahasiswa mau ke kampus juga butuh transportasi. Bensin motor atau mobil, ongkos Gojek atau Gocar – sisihkan sesuai kebutuhanmu.

  • Biaya internet dan kuota data. Zaman now, internet sudah bukan lagi kebutuhan sekunder apalagi tersier, tapi sudah naik pangkat jadi kebutuhan primer. Kegiatan belajar-mengajar, riset untuk mata kuliah, sampai mengumpulkan hasil kerja yang ditugaskan dosen, semuanya pakai internet.

 

Termasuk tingkatan sekunder:

  • Les tambahan. Misalnya, les bahasa Inggris, kursus musik, ikut klub olahraga atau bimbel ekstra. Apapun yang sejalan dengan minat dan bakat, serta bisa menunjang perkembangan pribadi dan karir kamu kelak, ini patut diberi prioritas kedua setelah kebutuhan utama di atas terpenuhi.

  • Beli buku-buku pengetahuan tambahan. Sama halnya dengan les tambahan, buku yang membuat wawasan kamu tambah luas, perlu dijadikan sebagai kebutuhan sekunder.

  • Recharging dan me-time. Mahasiswa juga manusia. Butuh healing sesekali. Sisihkan sedikit dana untuk lakukan apa yang kamu suka yang tak terlalu menelan banyak biaya. Nonton film di bioskop, langganan Netflix atau sekedar jalan-jalan ke pantai, refreshing itu penting supaya baterai semangatmu kembali terisi penuh.

 

Termasuk kebutuhan tersier – boleh, setelah semua kebutuhan di atas terpenuhi:

  • Beli baju, sepatu, tas dan aksesoris. Ini boleh, setelah semua kebutuhan di atas sudah terpenuhi. Biar nggak boros, setiap membeli, pastikan baju / sepatu / tas / aksesoris berkualitas baik supaya tahan dipakai lama, modelnya klasik abadi, dan warna-warnanya netral sehingga bisa dipadu-padankan di berbagai kesempatan.

  • Hedon dan traktir teman-teman. Ingat ya, uang yang kamu terima setiap bulan itu adalah pemberian orangtua. Jadi, bijaksanalah menggunakannya, karena dalam setiap sen uang tersebut ada tanggungjawab yang kamu emban terhadap orangtua, untuk menyelesaikan kuliahmu dengan sukses.
    Hedon-hedon, traktir-traktir teman sekampus, boleh sesekali saat ada kesempatan spesial, seperti saat ulangtahun atau merayakan naik tingkat.

 

2. Tips disiplin dengan pos pengeluaran yang sudah ditentukan

Setiap terima uang di awal bulan, sebaiknya kamu langsung menarik uang tersebut secara tunai dan memilah-milahnya dalam amplop terpisah.

Ya, memang ini adalah satu cara yang terkesan kuno, tapi percayalah bahwa cara ini efektif. Sebab, sebuah riset oleh McKinsey and Company beberapa waktu lalu ternyata menemukan fakta menarik, bahwa pengguna aktif mobile dan internet banking jauh lebih boros ketimbang konsumen konvensional yang bertransaksi secara fisik dengan uang cash.

Lalu, setelah budget bulanan kamu tarik tunai, masing-masing amplop kamu beri label. Uang kuliah dan uang bayaran kos, harus langsung disetorkan ke pihak yang berkepentingan, jangan tunda-tunda apalagi sampai terpakai. Kemudian, langsung bayar Wifi dan beli paket kuota internet untuk HP yang dibutuhkan selama sebulan. Next, uang makan dan transportasi digunakan baik-baik dan diambil sesuai kebutuhan harian.

Jangan tergoda menggunakan uang yang sudah ditentukan untuk masing-masing pos ini untuk keperluan tersier, sebelum betul-betul yakin uang kamu cukup sampai akhir bulan.

 

3. Bagaimana dengan menabung, investasi dan asuransi?

Rajin menabung dan investasi pangkal kaya. Yes, setuju kan? Faktanya, orang yang terlatih menabung dan belajar investasi sejak masih di usia muda, punya kans untuk lebih sukses secara finansial di masa depan, ketimbang yang tidak pernah melakukan dua hal ini.

Tabungan dan investasi punya satu teman lagi yang sejalan: yakni asuransi. Bila menabung dan investasi bertujuan menambah aset dan portfolio kamu kelak, serta menghasilkan pemasukan pasif, maka asuransi berfungsi melindungi kamu sekaligus harta beserta aset yang sudah kamu bangun sejak muda ini, dengan proteksi yang akan menjaga kamu dari segala kemungkinan.

Soalnya, hidup ini kan nggak selamanya mulus, kadangkala ada kerikil dan batu sandungan yang harus diatasi. Misalnya, bila suatu saat kamu sakit kritis atau kecelakaan sehingga tidak bisa bekerja, kalau kamu tidak punya asuransi, maka harta dan aset-aset yang kamu miliki terancam hilang karena likuidasi untuk membayar biaya perawatan dan biaya hidup kamu. Sedangkan, adanya proteksi dari asuransi akan melindungi harta dan aset kamu dari segala hal yang tidak menyenangkan tapi mungkin saja terjadi dalam hidup.

Ingat lagi gaesss... ini trio penting: Menabung, Investasi dan Asuransi.

Lho, terus, kalau tiga hal ini juga penting banget, kenapa kok Generali tadi tidak memasukkan pos tabungan dan investasi ke prioritas manapun?

Ya, karena, menabung dan investasi perlu dana ekstra. Bukan hanya dari mengandalkan uang kiriman orangtua. Lalu, bagaimana cara mendapatkan dana ekstra? Yaitu dengan...

 

4. Tips kreatif cari penghasilan tambahan

Daya juang dan semangat cari cuan harus dipupuk sejak muda. Jangan bisanya pasif aja nunggu transferan dari mama papa, gaes! Yuk sadar bahwa dunia kerja sudah di depan mata, selepas lulus nanti kamu sudah harus mulai bekerja dan mandiri secara finansial, tidak lagi tergantung kepada orangtua.

Nah, cari uang juga bisa dimulai sejak kamu masih kuliah. Hari gini, kalau memang punya niat, ada banyak jalan menuju Roma, banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menambah-nambah sedikit (atau banyak) penghasilan.

Beberapa cara mudah untuk mencari uang saat masih mahasiswa:

  • Cari beasiswa. Kamu merasa dirimu berpotensi dapat beasiswa? So, go for it! Cari informasi lengkap seputar beasiswa dan coba apply, siapa tahu kamu terpilih menjadi penerima beasiswa dari kampus idamanmu.

  • Kerja paruh waktu. Jadi asdos, jadi barista di kafe, jadi pet sitter, sampai jadi driver Grab / Gojek. Apa saja boleh dilakukan, asalkan halal dan tidak sampai mengganggu jadwal kuliah kamu, ya.

  • Jualan, online atau IRL. Jualan apa saja boleh, asal halal juga ya. Jadi reseller / dropshipper, atau jual barang hasil karya tangan sendiri, why not, asal menghasilkan, ya kan?

  • Jadi content creator. Penulis, pembuat lagu, fotografer, model, selebgram yang terima endorsan di Instagram maupun TikTok, asal semua ini masih dalam batas kewajaran, tetap di jalur positif dan tidak berpengaruh ke studi kamu di universitas, jalankan saja.

  • Jadi agen asuransi Generali Indonesia. Apaaaa? Kamu belum tahu kalau di Generali sendiri kamu bisa membangun kerajaan bisnismu dengan menjadi agen asuransi kami? Wah, kurang jauh pikniknya nih gaes. Kamu mau tahu selengkapnya apa saja tugas agen asuransi dan bagaimana caranya mendaftar jadi agen asuransi Generali Indonesia? Kamu bisa klik tautan ini untuk info lebih lanjut.

 

Gen Z Indonesia yang SMART, punya pilihan keren: BeSMART, solusi proteksi lengkap pasti & terjamin.

BeSMART adalah produk asuransi tradisional yang memberikan perlindungan berupa Uang Pertanggungan apabila Tertanggung meninggal dunia hingga usia 100 tahun. BeSMART memberikan fleksibilitas bagi Anda untuk memilih jangka waktu pembayaran premi serta memiliki berbagai jenis Manfaat Tambahan.

BeSMART punya beberapa keunggulan. Mulai dari Pengembalian Premi apabila Tertanggung hidup sampai berusia 81 hingga 90 tahun, beragam manfaat tambahan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan, dan Pilihan Masa Pembayaran Premi yang fleksibel.

BeSMART juga punya berbagai benefit ekstra, seperti Booster SA, manfaat tambahan yang memberikan Uang Pertanggungan lebih banyak. Kemudian, ada Critical Illness Benefit, manfaat ekstra perlindungan terhadap penyakit kritis, yang besarnya adalah 50 persen dari Uang Pertanggungan Manfaat Utama.

Let’s BeSMART and get your own protection today!

Tracking Tips Finansial Mahasiswa: ini caranya kelola budget bulanan
Bagikan
suka artikel ini :