Zaman dulu, kebanyakan dari generasi orang tua kita yang dewasa setelah zaman Perang Dunia II, punya stereotipe karir yang mirip-mirip satu sama lain. Sang ayah bekerja, sang ibu tetap di rumah sebagai ibu rumah tangga - dan rata-rata ayah berkarir di satu perusahaan dan satu jenis bidang profesi saja sepanjang hidupnya.

Saat ini, dengan perkembangan zaman dan teknologi yang begitu pesat, banyak orang lantas berganti bidang profesi di tengah-tengah usia produktif karir mereka.

Bila kamu merasa lelah atau bosan berkantor di tempat yang sama, ini beberapa tips bagaimana kamu bisa beralih bidang profesi di tengah karirmu.

Kemampuanmu apa saja?

Sebuah pekerjaan adalah gabungan beberapa kemampuan yang membuat kamu bisa memberi nilai tambah dan membantu kinerja perusahaan. Bagusnya, bila kamu termasuk rajin belajar saat berkarir selama ini, bisa jadi kamu sudah punya banyak kemampuan yang bisa digunakan di bidang karir lainnya.

Jadi, langkah pertama adalah mengenali apa saja kemungkinan karir lain yang bisa kamu lirik, dan tentunya anggaplah pengalaman kerja selama ini sebagai bekal penting saat berganti bidang profesi.

Kemampuan yang bisa membawamu ke posisi senior di berbagai bidang antara lain adalah kemampuan berbahasa asing dengan baik, skill komunikasi yang handal, kepemimpinan dan keahlian membuat proposal serta presentasi.

Apa saja hal baru yang patut dipelajari?

Dewasa ini, banyak sekali lembaga kursus dan les yang bisa diikuti, mulai dari cara belajar membuat website sampai kuliah online. Cari kursus yang bisa mengajarimu hal baru yang sesuai minat dan cocok dengan bidang karir yang kamu idamkan.

Selain itu, cobalah untuk belajar secara otodidak lewat internet - lihat apa yang sedang trend saat ini, cari tutorial dan pengetahuan umumnya lewat berbagai situs dan video YouTube.

Ketahui risikonya

Berganti pekerjaan dan sekaligus merubah haluan bidang profesi di tengah-tengah usia karir produktif bukan tanpa risiko. Kamu harus bersiap menghadapi saingan di dunia yang baru, di bidang industri yang masih asing bagimu. Konsekuensinya, kamu harus siap menerima bahwa gaji yang ditawarkan mungkin tak sesuai ekspektasimu.

Apalagi bila kamu sudah menikah dan punya anak, atau ada tanggungan orangtua yang harus dibiayai. Merubah haluan karir bukan sesuatu yang bisa dianggap main-main. Pikirkan dulu matang-matang dan bicarakan dengan seluruh anggota keluarga sebelum mengambil keputusan drastis. 

Jadi Agen Asuransi Generali? Kenapa tidak?

Agen-agen Asuransi Generali rata-rata berusia matang dan sudah berpengalaman di berbagai industri lainnya: ada yang dulunya merupakan banker, ada yang berprofesi sebagai dosen, bahkan ibu rumah tangga.

Sebagai salah satu perusahaan asuransi terkemuka di dunia, Generali menawarkan bidang karir yang tetap punya jenjang kemajuan, dan memiliki banyak benefit: mulai dari fleksibilitas waktu yang tak terikat jam kerja, kamu pun bisa berkantor darimana saja. Selain itu, banyak insentif dan reward yang bisa kamu terima seiring berkembangnya performa karirmu sebagai agen Generali.

Tracking Berganti bidang profesi di tengah karir
Bagikan
suka artikel ini :