Work-Life Balance: tips sehat & bahagia di tempat kerja kita

Menurut survei Gallup, di seluruh dunia, 44% karyawan mengatakan mereka mengalami cukup banyak tekanan dan stres di tempat kerja. Padahal, usia produktif dimana orang bekerja semakin memanjang dengan kian bertambahnya harapan hidup manusia modern.

Dengan semakin banyak dari kita yang bekerja lebih lama, wajar jika kita ingin mencapai keseimbangan kehidupan kerja di perusahaan tempat kita bekerja. Karena kesejahteraan fisik dan mental sangat penting dalam memanfaatkan tahun-tahun kehidupan kita, baik dalam aspek pribadi maupun sektor profesional, dan sangat menarik untuk memahami bagaimana berbagai negara memperlakukan faktor-faktor ini, dan dampak positifnya.

Hal lain yang sangat penting untuk dipertimbangkan: kita sebagai karyawan bekerja lebih keras dan lebih efektif ketika kita bahagia.

Jepang jadi negara dengan usia produktif tertinggi

Di dunia, Jepang memiliki proporsi penduduk berusia di atas 65 tahun yang masih bekerja tertinggi. Menurut survei terhadap pekerja lanjut usia yang dilakukan oleh Rengo, Federasi Serikat Pekerja Jepang, 46,2% orang Jepang yang masih bekerja pada usia lanjut, memberikan alasan untuk terus bekerja sebagai "untuk menjaga kesehatan". Diikuti oleh “meningkatkan kualitas hidup” (33,9%) dan “karena seseorang hidup untuk bekerja” (28,8%).

Work-Life Balance: seperti apa kesehatan dan kesejahteraan di kantor?

Stres di tempat kerja merupakan faktor risiko utama sejumlah kondisi kronis seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

Ada sebuah pertanyaan yang menjadi bagian dari survei Gallup dan diajukan kepada responden, “Jika kamu dapat membuat satu perubahan di tempat kerja kami saat ini untuk menjadikan perusahaan tersebut tempat yang lebih bagus dan kondusif untuk bekerja, perubahan apa yang akan kamu lakukan?” Secara keseluruhan, 85% tanggapannya berkisar pada: budaya kerja, gaji, dan kesejahteraan karyawan. Jadi, kesimpulannya, meski budaya kerja dan gaji penting, kesejahteraan karyawan juga memegang andil tak sedikit dalam membuat karyawan merasa bahagia di kantor.

Dan tentunya, apa pun pekerjaan dan profesi kita, kita perlu menjaga kesehatan tubuh dan pikiran serta menjamin kualitas hidup yang baik secara keseluruhan.

Work-life Balance sedang menjadi topik hangat saat ini dan hal ini dimulai dari diri kita sendiri!

Hal ini tentunya dapat kita lakukan dengan tetap aktif secara fisik dengan berolahraga secara teratur, menikmati makanan bergizi, memastikan tidur yang cukup, dan banyak minum air putih. Selain itu, kini saatnya untuk tetap aktif secara mental dengan melakukan hobi dan menjaga hubungan sosial dengan teman dan keluarga.

Selain perubahan gaya hidup ini, ada beberapa tindakan pencegahan lain yang bisa kita lakukan. Dukunglah kesehatan kita dengan meminta dokter untuk memeriksa tekanan darah dan kadar kolesterol kita secara rutin. Selain itu, pemeriksaan mata dan tes pendengaran secara rutin dapat membantu mendeteksi perubahan yang harus diatasi sebelum berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius. Begitu kita menyadari kondisi kesehatan yang harus kita waspadai, saat itulah kita bisa mulai merawat diri kita sendiri dengan baik.

Work-Life Balance: tips dari seluruh dunia

Yuk ikut bersama dengan Generali Indonesia, saat kami berkeliling dunia untuk mempelajari saran kesehatan dan kesejahteraan dari seluruh penjuru bumi, termasuk filosofi Turki dalam melakukan "selangkah demi selangkah" dan terinspirasi dengan sekadar menikmati hidup tanpa melakukan apa pun seperti yang dilakukan orang Italia.

Work-Life Balance: apa yang bisa kita pelajari dari negara lain?

Terlepas dari saran di atas untuk diri sendiri yang dapat kamu ikuti, terdapat juga beberapa praktik unik di setiap negara yang dapat berkontribusi pada kualitas keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik di kantor.

Apa saja sarannya? Ini dia...

1. La Dolce far Niente, filosofi bahagia ala orang Italia

Artinya: senangnya saat tidak melakukan apapun. Kadang-kadang, tidak melakukan apapun juga bisa membuat kita bahagia! Filosofi orang Italia ini sah-sah saja kamu terapkan di setiap akhir pekan, sekedar untuk menghilangkan mumetnya pekerjaan.

Mager, mendengarkan playlist lagu-lagu kesukaan sambil ngemil makanan kesukaan, bebaskan pikiran dari masalah pekerjaan dan bersantailah sepanjang hari.

2. Keyif: kebahagiaan dalam satu langkah setiap waktu ala Turki

Tidak perlu buru-buru, santai saja menghadapi semua. Sering kita selalu merasa harus melakukan banyak hal sekaligus alias multitasking. Nah, prinsip orang Turki, santai saja! Kerjakan satu hal setiap waktu, maju selangkah setiap hari, pelan tapi pasti untuk capai work-life balance.

Jadi, kalau kamu punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan di kantor, tak perlu panik. Buat prioritas yang mana yang duluan harus diselesaikan, lalu mulailah mengerjakannya sampai tuntas satu per satu.

3. Federerisme ala orang Swiss

Disiplin, akurasi dan konsentrasi saat bekerja. Diambil dari sang bintang tenis asal Swiss Roger Federer, istilah ini menggambarkan karakteristik seorang juara: saat bekerja, kita harus utamakan kedisiplinan, akurasi dan konsentrasi supaya sukses di karir!

Jadi, biarpun kamu boleh santai-santai saat akhir pekan, saat ngantor, tetap fokus dan konsen ya.

4. Arbejdsglæde: konsep bahagia di tempat kerja dari Skandinavia

Belajar dari Denmark dan negara-negara Skandinavia, bahagia di kantor itu penting! Artinya, kamu disarankan untuk mensyukuri bahwa kamu masih punya pekerjaan yang kamu suka, menggunakan akhir pekan untuk istirahat tapi juga menunggu datangnya Senin.

Nikmati waktu di kantor dan berusaha sebaik mungkin dalam segala aspek di tempat kerja, bukannya malas dan benci sama datangnya hari Senin!

5. Prinsip Ikigai ala Jepang yang berarti punya nilai-nilai dan alasan hidup

Temukan passion dalam profesimu, belajar melayani orang dan menjalankan misi dengan baik. Ikigai artinya menemukan keseimbangan nilai dan alasan hidup dan bekerja, lewat melakukan hal yang kamu suka (passion), dalam profesi yang kamu suka (profession), belajar melayani orang banyak (vocation) dan menjalankan misi dengan baik (mission). Maka kamu pun akan merasa puas dalam kehidupan karena telah menjalankan pekerjaan dengan sebaik mungkin.

6. Hakuna Matata ala Uganda

Hakuna Matata, bukan sekedar sebuah lagu dari film kartun Lion King saja. Ternyata, Hakuna Matata adalah semboyan betulan dari orang Uganda, yang diartikan sebagai hidup yang bebas masalah dan penuh humor.

Dalam bahasa Uganda, Hakuna Matata secara harafiah diterjemahlan sebagai tidak ada masalah. Prinsip inilah yang menjadi filosofi hidup orang-orang Uganda. Rajin-rajinlah tertawa, mengakrabkan diri dengan rekan kerja saat waktu senggang untuk membuat team building semakin erat dan solid.

Giliran tips untuk bos kamu!

Berikan tips-tips ini ke bos atau ke HR kantor kamu supaya kesejahteraan karyawan makin maksimal. Beberapa cara yang bisa dilakukan kantor untuk membuat karyawan makin semangat: 

  1. Menghargai proses bukan hanya hasil dan memberi penghargaan untuk karyawan secara rutin.
  2. Fleksibel dalam jadwal kerja asalkan semua pekerjaan beres.
  3. Rajin mengadakan acara kumpul karyawan untuk membangun semangat persatuan.
  4. Ciptakan lingkungan kerja yang kondusif, adil dan transparan supaya karyawan merasa betah. 

 

Mencapai keseimbangan dalam hidup dengan proteksi diri

Sama halnya seperti work-life balance, dalam perencanaan masa depan pun kita perlu mencapai keseimbangan. Bukan hanya berusaha dengan giat untuk melangkah, tapi juga mengantisipasi segala hal yang tidak pasti.

Proteksi diri dalam bentuk asuransi bisa membantu kamu menghadapi ketidakpastian hidup. Di Generali Indonesia, kami percaya bahwa setiap orang punya cerita, kondisi, mimpi, dan ambisi yang unik. Dengan rangkaian solusi proteksi Yang Unik Untukmu, kami hadir untuk melindungi dan mendukung segala uniknya kamu.


Tracking Work-Life Balance: tips sehat & bahagia di tempat kerja kita
Bagikan
suka artikel ini :