Buat kamu yang sedang mencari berbagai potensi perlindungan diri alias asuransi, tidak ada salahnya jika mengetahui bahwa ada beragam asuransi yang ada di sekitar kita. Salah satunya asuransi tradisional yang mungkin jarang kamu dengar sebelumnya. Padahal, produk asuransi ini termasuk yang paling awal dan sudah ada sejak lama.

Beberapa orang menyebutnya sebagai asuransi murni. Tidak hanya berupa asuransi kesehatan, namun asuransi ini juga berkaitan dengan asuransi jiwa sehingga ada beberapa jenisnya. Berikut ulasan singkat mengenai jenis asuransi tersebut.

Mengenal Apa Itu Asuransi Tradisional

Sebenarnya pengertian dari asuransi yang sifatnya tradisional ini cukup sederhana di mana asuransi ini tidak ada fitur untuk investasi. Dengan demikian, kamu yang memilih produk asuransi ini akan membayar uang premi setiap bulan dan uang tersebut akan benar-benar ditempatkan sebagai premi asuransi.

Apabila nantinya terjadi kecelakaan, sakit, bahkan meninggal dunia, selama asuransi tersebut masih aktif dan dalam jangka waktu tertentu, maka uang yang dibayarkan untuk premi per bulan dapat difungsikan sebagai uang perlindungan.

Apakah uang asuransi tersebut nantinya terpakai atau tidak, sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah. Sebab yang terpenting adalah setiap nasabah memiliki proteksi dan berjaga-jaga apabila terjadi sesuatu yang tidak terduga dan di luar kendali kita.

Berbeda halnya dengan asuransi unit link yang saat ini sedang booming di mana asuransi ini juga memiliki fitur investasi. Jadi, uang premi yang dibayarkan oleh nasabah akan dibagi menjadi dua, yakni untuk membayar proteksi sekaligus sebagai nilai investasi.

Jenis dan Bentuk Asuransi Tradisional

Karena bersifat murni, tentunya manfaat yang diberikan tidak memiliki unsur investasi seperti halnya unit link. Ada tiga jenis asuransi tradisional yang dikenal, mulai dari asuransi berjangka, asuransi seumur hidup, hingga asuransi dwiguna. Berikut beberapa penjelasannya.

1. Asuransi berjangka (term life)

Merupakan jenis asuransi dengan masa asuransi yang dibatasi oleh waktu tertentu seperti 5 atau 10 tahun. Oleh karenanya, bisa dibilang asuransi jiwa tradisional yang satu ini memiliki premi yang paling murah meskipun uang pertanggungannya cukup besar.

Adapun ciri khas dari asuransi ini adalah jangka waktu yang lebih spesifik. Kemudian jika tidak ada klaim, maka tidak akan ada pembayaran uang pertanggungan atau manfaat.

2. Asuransi seumur hidup

Merupakan jenis asuransi yang biasanya memberikan jangka waktu proteksi hingga usia 99 tahun. Pada jenis asuransi ini, pihak perusahaan akan memberikan manfaat apabila terjadi klaim baik pada masa kontrak maupun di akhir kontrak asuransi.

Bedanya dari asuransi berjangka, asuransi ini memiliki nilai tunai dan dapat dipinjam, tentunya dengan bunga dan ketentuan yang disesuaikan dengan kebijakan masing-masing perusahaan asuransi.

3. Asuransi dwiguna

Asuransi perlindungan tradisional ini biasanya digabung dengan suatu jenis tujuan tertentu seperti untuk pendidikan atau dana pensiun. Sebelum asuransi unit link belum begitu populer, asuransi jenis ini banyak dimanfaatkan oleh para nasabah.

Dengan asuransi ini, perusahaan bisa memberikan sejumlah dana keperluan kepada para nasabah untuk berbagai tujuan. Tentunya disesuaikan dengan jenis asuransi yang diinginkan, baik untuk pendidikan, kematian, hingga pensiun.

Ciri Khas Asuransi Tradisional

Produk asuransi yang bergaya tradisional tentu memiliki beberapa ciri khas. Adapun ciri yang dimaksud misalnya sebagai berikut.

1. Manfaat nilai tunai

Nilai tunai merupakan manfaat tunai yang tersedia bagi para nasabah. Nilai tunai ini dapat dicairkan atau dibayarkan selama masa berlakunya asuransi sesuai dengan jenisnya. Adapun pada asuransi yang tradisional, biasanya tanpa nilai tunai ini.

2. Premi

Sebagai tagihan yang harus dibayarkan per bulan, perlindungan tradisional biasanya relatif lebih rendah. Hal ini karena perlindungan yang dibayarkan biasanya hanya perlindungan jiwa berupa nilai uang pertanggungan.

3. Masa asuransi dan pembayaran premi

Karena tidak ada biaya tambahan, biasanya masa pembayaran dilakukan dengan lebih singkat. Sebagai contoh asuransi jiwa tradisional biasanya memberikan perlindungan di mana usia tertanggung tidak sampai 99 tahun.

4. Cuti premi

Dalam asuransi jiwa maupun kesehatan tradisional, istilah cuti premi tidak dikenal. Cuti premi adalah fasilitas yang didapat oleh pemegang polis di mana mereka diperolehkan tidak melakukan pembayaran premi dalam jangka waktu tertentu tanpa kehilangan manfaatnya.

Lantas, Bagaimana Memilihnya?

Tentunya, semua harus disesuaikan dengan kebutuhan dan budget yang kamu miliki. Asuransi yang baik sejatinya adalah asuransi yang sesuai dengan keuangan yang kamu miliki serta manfaat dan fasilitasnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nasabah.

Entah itu asuransi tradisional maupun unit link, tentu semua memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ada baiknya kamu memilih dengan mempertimbangkan manfaat maupun fasilitas yang diberikan, di samping besaran premi tiap bulan yang harus dibayarkan.

Apabila ingin lebih mudah dan terjangkau, kamu bisa mempertimbangkan asuransi tradisional dari Generali. Begitu banyak produk asuransi yang bisa kamu pertimbangkan, salah satunya iSALAAM yang berupa polis asuransi jiwa murni berbasis syariah dengan pembayaran premi lebih singkat namun dengan manfaat proteksi hingga usia 99 tahun.

Tunggu apa lagi, segera miliki polis asuransi terbaik dari Generali dan rasakan manfaatnya untuk masa depanmu!

Tracking Mengenal Asuransi Tradisional dan Jenis-Jenisnya
Bagikan
suka artikel ini :