Trend bersepeda saat ini bisa dibilang mengalami peningkatan, khususnya di kalangan generasi muda. Hal ini tentu saja patut untuk diapresiasi, mengingat bersepeda merupakan salah satu bentuk olahraga yang bisa membantu menjaga kesehatan. Bersepeda selama ½ hingga 1 jam sebanyak 3 hingga 5 kali dalam seminggu, akan memberi dampak yang begitu baik bagi kesehatan.  

Agar bisa merasakan manfaat maksimal dari bersepeda, pastikan kamu nanti tidak melakukan cara yang salah dalam bersepeda. Tidak sedikit orang yang bersepeda dengan cara yang salah, sehingga manfaatnya tidak bisa dia rasakan, serta efek buruk bagi kesehatan pun berisiko dialaminya. Simak berikut ini beberapa kesalahan yang harus dihindari saat bersepeda nanti. 

 

1. Mengendarai Sepeda yang Tidak Cocok dengan Postur Tubuh

Kamu harus tahu kalau memilih sepeda yang cocok dengan postur tubuh begitu krusial sifatnya. Jika kamu mengendarai sepeda yang mungkin terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk postur tubuhmu, bukannya kesehatan yang terjaga, namun kamu malah akan merasakan sakit dan nyeri seusai mengendarai sepeda tersebut. Alhasil, kamu pun jadi enggan untuk bersepeda kembali. 

Gunakanlah sepeda yang memang sesuai dengan postur tubuhmu. Saat akan mengendarainya, aturlah ketinggian sadel, sehingga membuat kamu nyaman saat mendudukinya nanti. Kemudian, atur posisi setang sepeda pada ketinggian 1 hingga 2 sentimeter di bawah sadel. Posisi inilah yang nantinya bisa membuatmu merasa begitu nyaman saat bersepeda nantinya. 

2. Tidak Menggunakan Helm

Banyak pesepeda yang masih mengabaikan keselamatannya saat bersepeda dengan tidak menggunakan helm. Padahal, mengenakan helm saat bersepeda akan bisa menghindarkan pesepeda dari risiko terlukanya area kepala, misalnya karena jatuh pada saat bersepeda atau kecelakaan. Baik bersepeda dalam jarak dekat atau jauh, jangan pernah lupa untuk mengenakan helm. 

Selain untuk menghindari kepala dari risiko terluka akibat jatuh atau situasi yang tidak mengenakkan lainnya, penggunaan helm juga akan melindungi kepala pesepeda dari sengatan matahari langsung. Kepala akan tetap terasa adem dengan adanya helm yang dikenakan, sehingga kamu bisa semakin nyaman dan merasa aman saat bersepeda nantinya. 

3. Bersepeda dalam Kondisi Perut Kosong 

Bersepeda merupakan aktivitas yang membutuhkan energi fisik yang tidak sedikit. Maka dari itu, tidak direkomendasikan untuk bersepeda dalam kondisi perut kosong. Meskipun bersepeda dalam kondisi perut kosong disebut bisa membantu membakar cadangan lemak, namun hal ini tidak dianjurkan jika kamu berencana untuk bersepeda dengan jarak tempuh yang cukup jauh. 

Sebelum bersepeda, makanlah terlebih dahulu untuk menambah energi tubuh. Jika kamu tidak ingin mengonsumsi makanan yang berat, kamu bisa konsumsi camilan yang tinggi energi seperti buah-buahan. Tidak lupa juga, pastikan tubuhmu tetap terhidrasi dengan baik, dengan minum yang cukup dan membawanya selama bersepeda nanti. 

Jika kamu tetap memaksakan diri untuk bersepeda dalam jarak yang cukup jauh dengan kondisi perut kosong, maka risiko seperti kelelahan, pusing, kebingungan, serta mual akan kamu hadapi. Maka dari itu, isi ulanglah energi tubuh terlebih dahulu sebelum bersepeda, agar nanti aktivitas tersebut memang memberikan manfaat bagi kesehatanmu. 

4. Bersepeda dalam Jangka Waktu yang Lama 

Sesuatu yang dilakukan secara berlebihan itu sama sekali tidak baik, begitu pula dengan bersepeda dalam jangka waktu yang lama. Bukannya menyehatkan tubuh, namun bersepeda secara berlebihan ini malah bisa memicu timbulnya serangan jantung. Kondisi seperti ini tentu tidak ingin dialami oleh pesepeda mana pun juga. 

Lantas, mengapa bisa bersepeda memicu serangan jantung? Saat seseorang bersepeda dalam waktu yang cukup lama, maka jantungnya akan berdetak lebih kencang. Akibatnya, jantung jadi kelelahan dan detaknya jadi berkurang. Alhasil, darah yang masuk ke jantung menjadi lebih sedikit, sehingga menyebabkan kebutuhan oksigen oleh otot jantung jadi tidak terpenuhi. 

Saat asupan oksigen ke jantung berkurang, maka akan memicu terjadinya kerusakan pada sel-sel jantung. Sel-sel jantung yang sudah rusak tidak bisa lagi memompa darah secara optimal ke seluruh tubuh, khususnya ke otak. Inilah kondisi pada saat serangan jantung terjadi, yang kadang disertai dengan pingsan atau kehilangan kesadaran. 

Agar efek dari cara salah bersepeda yang mengancam nyawa ini bisa dihindari, bersepedalah dalam waktu yang memang direkomendasikan. Kamu cukup bersepeda selama ½ jam hingga 1 jam, sebanyak 3 hingga 5 kali dalam seminggu atau juga bisa dirutinkan setiap hari. Meskipun waktunya terasa sedikit, namun jika sudah dijadikan rutinitas pasti akan mendatangkan manfaat. 

5. Mengenakan Pakaian yang Tidak Ideal 

Banyak orang yang jadi tidak nyaman saat bersepeda, disebabkan karena salah dalam memilih pakaian untuk bersepeda. Mengingat bersepeda dilakukan di ruang terbuka, maka kamu sebaiknya menghindari pakaian yang membuat panas terperangkap di dalam pakaian, sehingga kamu merasa gerah sepanjang bersepeda. 

Pilihlah pakaian yang ideal untuk bersepeda agar aktivitas bersepedamu jadi menyenangkan. Ada banyak jersey khusus untuk bersepeda di luar sana yang bisa kamu jadikan pilihan untuk dipakai saat bersepeda nanti. Pakaian ideal untuk bersepeda juga akan meningkatkan fleksibilitas tubuhmu saat mengayuh sepeda nantinya hingga mencapai tempat yang dituju. 

 

Itulah tadi beberapa kesalahan yang harus kamu hindari saat bersepeda nanti. Jangan anggap sepele kesalahan tersebut, karena salah satunya bisa memicu pesepeda mengalami serangan jantung. Bersepedalah dengan mengikuti anjuran yang diberikan, sehingga kamu bisa merasa nyaman dan aman saat bersepeda, serta bisa merasakan manfaat dari olahraga fisik satu ini nantinya.

 

Tracking Waspada, Ini Kesalahan Saat Bersepeda yang Picu Serangan Jantung!
Bagikan
suka artikel ini :