Istilah ‘fobia’ tentu sudah tak asing lagi di telingamu. Fobia diartikan sebagai ketakutan atas suatu hal, di mana bahkan hal yang ditakuti tersebut dirasa tidak masuk akal oleh orang lain. Penasaran dengan kondisi yang dianggap sebagai salah satu gangguan kecemasan ini? Simak ulasan berikut ini mengenai pengertian, gejala, penyebab, dan cara mengatasi fobia tersebut. 

Apa Itu Fobia?

Fobia merupakan reaksi ketakutan berlebihan dan irasional yang muncul saat seseorang berhadapan dengan sumber ketakutannya tersebut. Hal yang memicu reaksi fobia tersebut beraneka ragam, mulai dari objek, makhluk hidup, tempat, atau situasi tertentu. Dibandingkan gangguan kecemasan umum, fobia lebih disebabkan karena suatu hal yang spesifik sifatnya. 

Saat seseorang mengidap fobia, dirinya sebisa mungkin mengatur hidupnya untuk tidak berhadapan dengan sumber ketakutannya. Meskipun penderita fobia menyadari bahwa ketakutannya tersebut terbilang irasional, namun mereka tidak bisa menahan munculnya rasa takut tersebut. Rasa ketakutan inilah yang kemudian bisa memicu stres, bahkan hingga serangan panik.

Penyebab Fobia 

Setidaknya, ada 3 penyebab yang bisa memicu seseorang menderita fobia. Penyebab yang pertama adalah pengalaman negatif atau gangguan kecemasan yang dialami oleh seseorang, yang berkaitan dengan objek atau situasi tertentu. Sebagai contoh, orang yang pernah hampir tenggelam, bisa saja memicu timbulnya fobia atas air dalam diri orang tersebut. 

Penyebab yang kedua adalah faktor genetik dan lingkungan. Anak-anak berisiko mengidap fobia di kemudian hari, disebabkan karena orang tua, saudara kandung, atau kerabat dekatnya juga memiliki fobia atau gangguan kecemasan tertentu. Rasa takut orang terdekatnya atau orang di sekitarnya akan suatu hal, menimbulkan kecenderungan pada anak tersebut untuk takut akan hal yang sama. 

Penyebab ketiga yang bisa memicu fobia adalah terganggunya fungsi otak. Perubahan fungsi otak juga kemungkinan berperan dalam memicu timbulnya fobia tertentu. Pada umumnya, gangguan fungsi otak tersebut disebabkan oleh benturan pada kepala, yang kemudian memicu trauma pada otak.  

Gejala Fobia 

Saat seseorang menderita fobia, maka akan timbul gejala yang bisa dirasakan oleh orang tersebut dari dalam dirinya, maupun terlihat dari reaksi fisiknya. Gejala ini umum dialami oleh orang-orang yang menderita fobia, apa pun itu tipe fobia yang dialaminya. Simak berikut ini gejala yang dirasakan oleh penderita fobia tersebut. 

  • Kecemasan yang tidak terkontrol saat berhadapan dengan sumber ketakutan 

  • Muncul perasaan untuk menghindari sumber ketakutan bagaimana pun caranya 

  • Tidak bisa bersikap dengan normal saat berhadapan dengan pemicu fobia 

  • Menyadari kalau rasa takutnya irasional, tidak beralasan, dan berlebihan, serta ketidakmampuan untuk mengontrol perasaan tersebut

  • Berkeringat

  • Frekuensi pernapasan abnormal

  • Detak jantung cepat

  • Badan gemetar

  • Munculnya sensasi panas atau gerah di tubuh

  • Sensasi seperti tercekik 

  • Nyeri dan rasa sesak di dada 

  • Mulut kering 

  • Kebingungan 

  • Mual

  • Pusing

  • Sakit kepala 

  • Gugup 

  • Gelisah 

Jenis-Jenis Fobia 

Jika didasarkan atas sumber atau pemicu ketakutan atau fobia, maka ada begitu banyak jenis fobia di luar sana. Namun, jika ditinjau secara umum, fobia terbagi atas 3 jenis, yakni fobia spesifik, fobia sosial, dan agorafobia. Simak ulasan mengenai masing-masing jenis fobia tersebut di bawah ini. 

1. Fobia Spesifik 

Fobia spesifik merupakan fobia yang berkaitan dengan objek atau situasi tertentu atau sifatnya spesifik. Fobia spesifik inilah yang merupakan fobia paling umum diderita oleh orang-orang. Adapun penyebab fobia spesifik ini dikelompokkan menjadi beberapa kategori, seperti hewan, lingkungan alam, BII (Blood, Injection, dan Injury), dan situasi. 

Orang-orang yang menderita fobia spesifik biasanya sudah mulai mengalami rasa takut tersebut semenjak dirinya masih kecil. Makanya, fobia spesifik ini banyak disebut dipicu oleh faktor genetik atau pernah juga diderita oleh anggota keluarga lainnya. Pada beberapa kasus, ketakutan akan pemicu fobia spesifik berkurang tingkat keparahannya. 

2. Fobia Sosial 

Fobia sosial merupakan rasa takut ekstrem saat berada di situasi sosial tertentu, di mana penderita fobia merasa dirinya kemungkinan akan dipermalukan, dihina, atau dihakimi oleh orang lain. Salah satu contoh fobia sosial adalah rasa takut untuk bicara di depan banyak orang atau public speaking

3. Agorafobia 

Agorafobia merupakan rasa takut untuk berada di tempat umum, karena akan membuat dirinya merasa kesulitan atau merasa malu untuk tiba-tiba keluar atau meninggalkan tempat tersebut. Banyak orang yang menderita agorafobia mengalami gejala serangan panik. Penderita agorafobia biasanya akan menghindari bepergian ke bioskop, konser, atau tempat umum yang banyak orangnya. 

Cara Mengatasi Fobia 

Penanganan atas fobia biasanya dilakukan dengan mengombinasikan psikoterapi dan obat-obatan, lalu disesuaikan dengan jenis fobia yang diderita. Salah satu terapi yang umum diberikan adalah terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT), di mana penderita akan dihadapkan dengan sumber ketakutannya pada kondisi yang sudah diatur sebelumnya. 

Sedangkan untuk obat-obatan yang diberikan pada penderita fobia umumnya adalah obat antidepresan dan anti cemas. Pengonsumsian obat-obatan ini akan bisa membantu menenangkan penderita fobia secara emosional, berikut dengan reaksi fisiknya saat berhadapan dengan hal yang memicu rasa takutnya.

Itulah tadi ulasan mengenai pengertian, gejala, penyebab, jenis, dan cara mengatasi fobia. Fobia bisa disebabkan oleh faktor genetik, pengalaman traumatis, serta kecelakaan yang memicu gangguan pada fungsi otak seseorang. Jika kamu merasa memiliki rasa takut yang berlebihan akan suatu hal, segera periksakan ke dokter agar bisa diketahui diagnosis yang tepat.

Tracking Sudah Tahu 3 Jenis Fobia dan Cara Mengatasinya?
Bagikan
suka artikel ini :