Puasa Ramadan: tips supaya tidak bablas makan saat berbuka 

Selama bulan suci Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia berpuasa, menahan lapar dan dahaga mulai dari saat Imsak sebelum Shubuh hingga terbenamnya matahari ditandai dengan bedug Maghrib. Karena Indonesia merupakan negara yang terletak di belahan katulistiwa, sebagai negara tropis maka jam berpuasa kurang lebih 14,5 jam mulai dari jam 4 pagi hingga 18 lewat di sore hari. Wah, lama juga, ya, ternyata!

Makan berlebihan saat buka puasa kurang baik bagi kesehatan

Menahan lapar dan haus selama itu tentunya membuat kita jadi sering kalap saat waktunya berbuka puasa tiba. “Hantam kromo” begitu istilahnya, menghabiskan makanan sekaligus. Nah, ternyata sistem balas dendam seperti ini bukan cuma kurang baik bagi pencernaan, tapi juga bagi kestabilan berat badan dan bagi kesehatan.

Simak tips dari Generali Indonesia berikut tentang bagaimana menyiasati agar, meskipun lapar dan haus, kita tidak lantas makan berlebihan saat berbuka.

Berbuka saat puasa Ramadan harus santai, jangan berlebihan

Berbuka puasa Ramadan di Indonesia memang merupakan sebuah tradisi yang dilakukan dengan meriah. Sebagai ta’jil saja, biasanya dekat waktu buka meja makan sudah penuh dengan segala macam makanan manis khas Indonesia, seperti gorengan, cendol, es buah atau es teler, kue dan berbagai sajian lezat lainnya. Ini baru tahap awal makanan pembuka, belum lagi segala macam makanan berat yang berupa nasi serta lauk pauk.

Ternyata, di Al-Qur’an pun disebutkan, dalam surat Al-Araf ayat 31: “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

Ini ada hubungannya dengan kesehatan. Saat kita berpuasa, kita mengistirahatkan perut kita, mulai dari lambung hingga sistem pencernaan. Nah, ketika kita berbuka puasa, perut yang sedang beristirahat jangan dikagetkan dengan penerimaan asupan makanan yang berlebihan, karena banyak risiko yang bisa timbul, mulai dari sakit perut, asam lambung / maag hingga GERD pun bisa dipicu oleh makan dan minum berlebihan. Selain itu, juga tidak baik bagi kestabilan berat badan, sebab tubuh yang kaget menerima kalori serta karbohidrat dalam jumlah banyak akan langsung mengubah asupan energi ini menjadi lemak untuk disimpan, akibatnya, berat badan pun dapat mengalami lonjakan.

Sunnah puasa Ramadan, berbuka dengan yang manis

Ya, memang berbuka dengan yang manis adalah sebuah Sunnah alias dianjurkan dalam Islam. Tetapi, jangan lupa bahwa Sunnah tersebut berasal dari abad ke-7 lampau, dan tentunya 14 abad lalu belum ada makanan manis dalam bentuk jajanan kekinian zaman sekarang, seperti cronuts, pancake, kue pukis, lapis legit, berbagai cake dan cemilan serta minuman yang lagi viral.

Dahulu kala, makanan manis yang dianjurkan adalah, terutama kurma. Dan buah-buahan lain-lainnya. Nah, kita bisa coba terapkan ini di masa sekarang. Alih-alih makanan olahan, berbukalah dengan makanan yang bersifat natural.

Faktanya, beberapa penelitian membuktikan secara klinis bahwa makan makanan olahan yang terlalu manis ternyata membuat kita ingin makan lebih banyak lagi, lho! Selain itu, tentu saja makan terlalu manis terlalu sering, meningkatkan risiko kita terkena obesitas, yang lantas punya potensi berkembang jadi penyakit gula (diabetes tipe 2) serta berbagai penyakit kardiovaskuler maupun stroke dan kanker. Duh, kok terdengar menyeramkan, ya! Tapi, ternyata ini ditujukan untuk makanan olahan, bukan makanan natural.

Makanya, yuk, lanjut baca tips dari Generali berikut untuk tahu makanan manis apa yang boleh kamu makan saat berbuka, tanpa harus takut efek samping tak baik yang disebutkan di atas tadi.

Makanan manis yang baik untuk berbuka puasa Ramadan

Mau tahu apa kunci dari membuat kita merasa kenyang meskipun tidak makan berlebihan? Kuncinya ada pada dua hal ini: air dan serat. Untuk mempersiapkan perut menerima makanan berat, saat berbuka makanlah hidangan yang kaya kandungan air dan serat / fiber.

Seringkali, kita merasa sangat kelaparan saat berbuka, padahal yang terjadi adalah tubuh kekurangan cairan sehingga sebetulnya kita perlu minum lebih banyak, tapi kita salah mengartikan sinyal tubuh tersebut dan malah makan alih-alih minum.

Saat berbuka, minumlah segelas besar air putih terlebih dulu untuk menuntaskan dahaga, setelah itu baru lanjutkan dengan yang manis-manis tapi baik bagi tubuh.

Beberapa contoh sajian khas berbuka puasa Ramadan yang aman dinikmati sekaligus juga baik bagi tubuh, di antaranya:

  • Kurma. Kurma kaya dengan serat, manisnya pun alami, mengandung banyak antioksidan dan membantu meningkatkan kesehatan otak. Pilih kurma yang segar atau kurma kering alami tanpa tambahan pemanis, ya.

  • Es Degan / Es Kelapa Muda. Air kelapa ternyata mengandung banyak elektrolit untuk keseimbangan fungsi-fungsi tubuh, menstabilkan gula darah, melancarkan fungsi ginjal dan menyegarkan kembali tubuh yang haus karena berpuasa. Sedangkan daging kelapa muda kaya antioksidan yang membantu menurunkan peradangan dalam tubuh, dan punya kandungan lemak baik yang tinggi. Pilih kelapa muda yang segar supaya airnya manis, tidak perlu ditambah gula lagi, ya!

  • Buah yang banyak mengandung air, serat dan vitamin serta mineral, seperti apel, semangka, pir dan melon. Manis buah yang alami dengan kandungan seratnya akan membantu meredam keinginan kamu makan yang manis-manis lainnya.

  • Es biji selasih dengan nata de coco dan cincau. Biji selasih mengandung banyak sekali manfaat – mulai dari serat sebagai makanan baik bagi bakteri di usus, mengandung antioksidan sampai mengurangi nafsu makan.
    Sedangkan nata de coco yang merupakan hasil fermentasi air kelapa, mengandung banyak sekali vitamin B kompleks dan vitamin C. Nata de coco juga sangat baik bagi kesehatan pencernaan, selain itu kalorinya rendah meski membuat kita merasa cepat kenyang lebih lama.
    Bagaimana dengan cincau? Hijau atau hitam, cincau punya manfaat menurunkan kolesterol dan menstabilkan gula darah, mencegah sakit perut dan mengobati demam serta sakit tenggorokan.
    Bila dirasa kurang enak karena tidak manis, kamu bisa tambahkan sedikit madu ke dalam es biji selasihmu atau sedikiiit saja sirup.

Selalu cukupi asupan gizi, vitamin dan mineral dengan sajian yang bernutrisi dan mengandung protein tinggi

Setelah membuka puasa dengan makanan yang baik, tunaikanlah shalat Maghrib terlebih dahulu, kemudian makan besar setelahnya – sebelum melakukan Tarawih.

Berbuka dengan makanan yang tepat seperti dianjurkan di atas, membuat kamu pun cukup kenyang sehingga saat makan malam kamu tidak lantas kalap kelaparan. Lanjutkan kebiasaan clean eating ini saat makan malam dan sahur, dengan memperbanyak konsumsi sayur serta lauk tinggi protein secukupnya, dengan menyertakan hanya sedikit saja karbohidrat – kombinasi serat dan protein akan membuat pencernaan berjalan lancar tanpa risiko overload, dan kamu merasa kenyang selalu, bebas dari siksaan rasa lapar.

Protein juga ternyata terbukti melalui berbagai riset medis, merupakan makronutrisi yang terbaik untuk membuat kamu merasa kenyang lebih lama, jadi jangan ragu-ragu untuk makan telur, ayam, daging, ikan atau keju, mentega maupun susu dan yoghurt. Bagaimana bila kamu sedang mengurangi konsumsi daging atau sekaligus sudah jadi vegetarian? Jangan kuatir, sumber protein bisa kamu dapat dari protein nabati seperti tahu, tempe, jamur, lentil, kacang Jepang edamame serta kacang merah, ya. Semua mudah didapat dan mudah dimasak.

Karena hidup itu harus balance, maka sekali-sekali kamu tentu boleh memakan apa yang kamu inginkan, seperti nastar atau kue lapis legit, asalkan dalam batas kewajaran, ya.

Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan, semangat manfaatkan bulan suci ini untuk beribadah sekaligus tambah sehat!

 

Generali Indonesia, bersama kamu sepanjang waktu

Generali berasal dari Italia dan sudah berdiri sejak tahun 1831. Selama hampir 2 abad, Generali setia mendampingi seluruh nasabahnya di segenap penjuru dunia, tak terkecuali di Indonesia sendiri, Generali selalu ada bersama kamu sepanjang waktu, menjadi partner kamu di setiap tahapan penting dalam hidup.

Bersama Generali, raih masa depan yang cerah lewat pengaturan finansial yang tepat, ikuti berbagai saran penting seputar kehidupan pasangan dan keluarga, baca dan terapkan anjuran seputar makan sehat, olahraga dan tingkatkan pengetahuan mengenai berbagai aspek penting dalam menjalani hidup.

Berbagai artikel menarik bisa kamu dapatkan lewat rubrik Generali Healthy Living.

Beberapa artikel yang mungkin menarik minat kamu:

Tips awet muda: bukan dengan childfree maupun tetap single!

Bikin Surat Warisan Tidak Perlu Menunggu Tua, Ini Alasannya!

Ini 6 Alasan Pentingnya Asuransi Jiwa untuk Generasi Sandwich

Sudah Tahu 3 Strategi Bayar Utang? Lakukan Supaya Kamu Merdeka Finansial!

3 Mitos Asuransi Yang Beredar Di Masyarakat, Ternyata Banyak Yang Salah Kaprah!

Bagaimana Cara Mengatur Keuangan Pasangan Muda Setelah Menikah?

Jadi Agen Asuransi, Profesi Utama atau Sampingan?

Tracking Puasa Ramadan: tips supaya tidak bablas makan saat berbuka

Bagikan
suka artikel ini :