Pernahkah kamu merasa takut saat disuruh untuk bicara di depan banyak orang? Munculnya rasa takut tersebut merupakan tanda kalau kamu sedang merasa cemas. Kecemasan pada dasarnya merupakan hal normal, namun jika rasa takut tersebut tak bersifat sementara dan makin menjadi, bisa jadi itu adalah gangguan kecemasan. Yuk cari tahu lebih banyak mengenai kecemasan di bawah ini.

Apa Itu Kecemasan

Kecemasan merupakan respons alami tubuh atas stres atau tekanan yang sedang dihadapi. Munculnya rasa cemas dipicu oleh rasa takut atau gelisah akan suatu hal yang akan terjadi. Kamu sendiri mungkin sudah tidak asing lagi dengan rasa cemas ini, karena memang rasa cemas merupakan hal yang normal dialami oleh manusia. 

Ada banyak hal yang bisa memicu timbulnya rasa cemas, serta hal itu tergantung pada pribadi orangnya masing-masing. Ada orang yang merasa cemas pada saat akan menjalani interview kerja, ada pula yang merasa cemas saat harus bicara atau tampil di depan khalayak ramai. Sekiranya hal yang ditakutkan sudah dilalui, maka rasa cemas itu pun akan hilang dengan sendirinya. 

Apa Itu Gangguan Kecemasan?

Jika kecemasan biasa bisa hilang dengan sendirinya, beda lagi dengan yang namanya gangguan kecemasan. Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan akan merasa cemas hampir sepanjang waktu. Rasa cemas yang dirasakan jauh lebih intens, sehingga tak jarang membuat orang yang mengalaminya merasa kehilangan energi akibat rasa cemas tersebut. 

Gangguan kecemasan akan bisa menyebabkan terganggunya rutinitas orang yang mengalaminya. Bahkan, hal yang kelihatannya sepele bagi orang dewasa, terasa menakutkan bagi orang yang menderita gangguan kecemasan. Jika gangguan kecemasan dibiarkan begitu saja, maka akan membuat rasa cemas yang dirasakan makin bertambah parah.  

Gejala Gangguan Kecemasan 

Gejala yang ditimbulkan oleh gangguan kecemasan mungkin terlihat berlebihan bagi orang yang normal. Padahal, orang yang menderita gangguan kecemasan ini pun sama sekali tidak bisa menahan rasa takut yang muncul akibat sumber kecemasannya tersebut. Adapun gejala yang umum ditimbulkan oleh gangguan kecemasan adalah sebagai berikut. 

  1. Merasa gugup, gelisah, atau tegang 

  2. Merasa ada hal buruk yang akan terjadi 

  3. Detak jantung yang meningkat 

  4. Bernapas dengan sangat cepat (hiperventilasi) 

  5. Berkeringat 

  6. Menggigil 

  7. Merasa lemah atau lelah 

  8. Sulit berkonsentrasi pada hal lain 

  9. Kesulitan untuk tidur 

  10. Mengalami masalah pada sistem pencernaan 

  11. Rasa khawatir yang tidak terkontrol 

  12. Munculnya dorongan untuk menghindari hal yang memicu rasa cemas 

Penyebab Kecemasan  

Munculnya rasa cemas dalam diri seseorang sampai sekarang belum diketahui apa penyebab pastinya. Namun, para ahli mempercayai bahwa kombinasi beberapa faktor berperan dalam memicu munculnya rasa cemas tersebut. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa memicu munculnya rasa cemas dalam diri seseorang. 

  1. Stres 

  2. Genetik 

  3. Faktor medis, seperti gejala penyakit tertentu atau efek dari penobatan 

  4. Lingkungan sekitar, seperti masalah dalam hubungan atau keluarga 

Cara Mengatasi Kecemasan 

Kecemasan yang kamu rasakan bisa coba diatasi dengan melakukan self treatment ataupun menjalani sesi konseling. Hal ini dilakukan di samping pengonsumsian obat-obatan yang mungkin diresepkan oleh dokter untuk mengatasi rasa cemas. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi kecemasan tanpa obat-obatan tersebut. 

1. Perubahan Pola Hidup 

Mengubah pola hidup bisa menjadi salah satu cara untuk menghilangkan stres dan rasa cemas yang kamu rasakan. Kamu bisa mulai mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dengan tidur cukup waktu, melakukan meditasi, aktif bergerak dan berolahraga, menjalankan pola makan sehat, menghindari alkohol, menghindari kafein, serta menghentikan kebiasaan merokok. 

2. Terapi Kognitif Behavioral 

Terapi kognitif behavioral atau cognitive behavioral therapy (CBT) merupakan tipe psikoterapi yang kerap dipakai untuk mengatasi gangguan kecemasan. Sesi terapi ini akan mengajarkan cara berpikir dan bertindak yang berbeda terhadap sumber ketakutan yang menyebabkan munculnya kecemasan tersebut.

Dalam menjalankan terapi kognitif behavioral ini, ada beberapa teknik yang kemungkinan digunakan mengatasi kecemasan tersebut. Salah satu teknik tersebut adalah thought challenging. Pengaplikasian teknik ini akan membuat orang dengan kecemasan mencoba melihat suatu hal dari perspektif yang berbeda dan lebih objektif, dibanding sebelumnya yang cuma asumsi saja. 

3. Terapi Eksposur 

Terapi eksposur merupakan tipe terapi yang membantu orang untuk menghadapi hal, aktivitas, atau situasi yang memicu rasa takut dan cemas dari dalam dirinya. Kehadiran terapi eksposur akan mengekspos penderita gangguan kecemasan dengan stimulus yang memicu rasa cemas di lingkungan yang aman, sehingga tendensi untuk menghindarinya bisa berkurang. 

Dengan menjalani terapi eksposur, orang dengan gangguan kecemasan akan bisa berhenti mengasosiasikan hal negatif dengan objek atau situasi yang ditakutinya. Stimulus yang diberikan dari waktu ke waktu, lama kelamaan akan membuat orang tersebut tak lagi merasa cemas yang berlebihan saat berhadapan dengan sumber kecemasannya selama ini. 

Cara Mengobati Kecemasan 

Selain dengan menjalani terapi dan mengubah pola hidup menjalani lebih sehat, penanganan atas gangguan kecemasan juga dilakukan dengan pengonsumsian obat-obatan. Obat-obatan yang diberikan seperti antidepresan, benzodiazepin, dan antidepresan trisiklik, akan bisa mengontrol beberapa gejala fisik dan mental yang ditimbulkan oleh gangguan kecemasan tersebut. 

Itulah tadi ulasan singkat mengenai kecemasan. Munculnya rasa cemas pada waktu yang kamu anggap besar efeknya bagi dirimu termasuk hal yang wajar, namun jika rasa cemas itu tak kunjung mereda dan hilang, bisa jadi terdapat potensi gangguan kecemasan. Saat kondisi itu terjadi, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.

Bagikan
suka artikel ini :