Hipertensi, yang disebut juga dengan penyakit tekanan darah tinggi, bisa berakibat fatal. Selain membuat pembuluh darah dan jaringan organ tubuh bekerja ekstra, hipertensi juga membuat risiko penyakit jantung, stroke maupun penyakit kardiovaskular lainnya semakin besar. Dan yang paling mencemaskan adalah fakta bahwa penyakit ini disebut silent killer, sebab, hipertensi tidak mempunyai gejala spesifik - satu-satunya cara untuk mengetahui apakah tekanan darah kita tinggi adalah dengan mengukurnya secara teratur.

Untuk orang yang berusia di atas 40 tahun, dianjurkan untuk mengukur tekanan darah tinggi setiap tahun diikuti dengan cek darah lengkap di laboratorium untuk menentukan penyebabnya serta langkah yang tepat untuk menanganinya.

Nah, meski kita belum berusia 40, jangan lantas jadi tidak peduli juga, ya. Seperti dilansir CNN, ternyata milenial berusia 18-39 tahun di Indonesia pun, saat ini tergolong rentan terkena hipertensi. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Nasional, ada peningkatan jumlah penderita darah tinggi berusia 18 tahun ke atas di Indonesia - sebesar 34,1% dari masyarakat Indonesia, dibanding hanya 26,5% di tahun 2013. Sifat tak sabaran, mudah marah, serta kebiasaan makan makanan cepat saji yang nilai gizinya kurang baik, merupakan penyebab para milenial masa kini banyak terserang hipertensi.

Selain faktor emosional yang terlalu meledak-ledak, apa saja yang bisa menyebabkan munculnya tekanan darah tinggi? Bila memiliki satu atau lebih faktor di bawah, maka kita masuk ke dalam kategori risiko lebih besar untuk terkena penyakit hipertensi:

  • berusia di atas 65 tahun
  • kelebihan berat badan / kegemukan / obesitas
  • punya garis keturunan dari Afrika atau Karibia
  • punya orangtua atau keluarga yang menderita hipertensi
  • mengonsumsi terlalu banyak garam dan kurang asupan buah serta sayur
  • kurang olahraga
  • minum terlalu banyak alkohol dan kafein
  • merokok
  • kurang tidur atau kualitas tidur kurang baik

Meskipun belum terdeteksi menderita hipertensi, bila kita memiliki satu atau lebih dari hal di atas, sebaiknya secara berkala ukur tekanan darah. Mengukur tensi darah bisa dilakukan setiap minggu, lewat kunjungan ke dokter, ke apotik atau bahkan di rumah sendiri dengan alat khusus tensi darah.

Apa saja langkah-langkah yang harus kita ambil, saat terdiagnosa menderita hipertensi? Bagaimana menurunkan tekanan darah tinggi supaya kembali normal? Ikuti beberapa saran kami di bawah ini.

Kurangi garam

Kurangi konsumsi garam setiap harinya.

Makan lebih sehat

Kurangi jajan di luar, utamakan masakan rumahan dengan garam lebih sedikit (sesuai poin pertama di atas), utamakan makanan yang tidak diproses dan lebih alamiah, hindari makanan yang tinggi gula buatan atau diolah dengan cara digoreng dengan terlalu banyak minyak jenuh, serta perbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan.

Rutin berolahraga

Tak perlu berolahraga terlalu ekstrim bak atlit profesional - jalan setiap hari, jogging santai, berenang atau yoga 3 kali seminggu dan rajin berdiri serta bergerak sepanjang hari, merupakan langkah awal yang baik. Hindari duduk terlalu lama dan kurang banyak berjalan - terapkan target untuk berjalan kaki paling tidak 10 ribu langkah setiap harinya.

Kurangi konsumsi kafein dan alkohol

Ganti kopimu dengan kopi bebas kafein (kopi decaf) atau teh hijau. 

Berhenti merokok

Atau paling tidak, kurangi merokok.

Perbaiki kualitas dan cukupi waktu tidur

Tidur yang baik dalam waktu cukup sangat penting. Simak alasannya lewat video menarik ini. Perbaiki kualitas dan kuantitas waktu tidurmu mulai hari ini.

Bila kamu tidak termasuk orang yang berisiko kena tekanan darah tinggi, menerapkan saran-saran di atas juga baik lho, dan bisa membuatmu semakin sehat. Dan jangan lupa konsultasi ke dokter bila tekanan darahmu naik secara tiba-tiba, ya!

 

Bercita-cita untuk terus awet muda? Pelajari segalanya tentang bagaimana tetap sehat di usia lanjut dan tips untuk selalu awet muda disini:

Rahasia sehat dan awet muda ada di tulang kita!

Diabetes: penyebab, gejala dan pencegahannya

Pentingnya tidur dengan cukup

5 Cara untuk Perbaiki Kualitas Tidurmu

Tracking Tekanan darah tinggi: haruskah dikuatirkan?
Bagikan
suka artikel ini :