Apakah kamu sudah punya kesadaran mengenai gaya hidup ramah lingkungan? Ya, memang sudah jadi kewajiban bagi semua penghuni bumi untuk turut berpartisipasi menjaga alam dari kerusakan, karena ini tempat tinggal semua manusia yang masih belum dapat tergantikan sampai saat ini.

Untuk turut berpartisipasi menjaga kelestarian bumi, ada banyak sekali hal kecil yang bisa kamu lakukan dalam skala kehidupan setiap harinya. Langkah-langkah kecil yang sederhana dan mudah diterapkan ini bisa membawa perubahan besar bila semakin banyak yang melakukannya.

Gerakan peduli lingkungan semakin marak di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Bali menjadi provinsi pertama yang menerapkan gerakan bebas kantong plastik di 2019, dan DKI Jakarta pun menyusul di medio 2020 mendatang.

Selain ramah lingkungan, bonusnya, gaya hidup seperti ini juga bisa menghemat anggaran pengeluaran, lho. Ini beberapa langkah yang bisa kamu jalankan dengan mudah, mulai sekarang juga.

Ganti asupan protein ke sumber nabati

Ganti asupan protein dari hewani (daging ayam, sapi, hewan laut, telur) menjadi nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan). Daging yang berasal dari hewan membutuhkan jauh lebih banyak sumber daya alam dari mulai awal ternak hingga sampai ke piring kita, bila dibandingkan dengan bahan pangan dari tumbuhan. Mengurangi konsumsi daging membantu turunkan kolesterol dan risiko penyakit termasuk kanker serta masalah kardiovaskuler. Bila betul-betul ingin makan produk hewani, belilah sesekali saja dan dalam kuantitas lebih kecil.

Ingin tahu lebih banyak bagaimana pelan-pelan beralih ke veganisme? Baca selengkapnya di tautan ini.

Harga bahan pangan nabati juga relatif lebih murah ketimbang harga daging, jadi banyak celah untuk penghematan disini.

Beli langsung dari petani dan produsen pangan lokal

Memang, sih, artinya ketersediaan sayur dan buah juga akan selalu mengikuti musim. Tapi coba pikirkan: zaman dulu juga nenek moyang kita tidak pernah membeli sayur dan buah impor dan mereka tetap sehat, kan? Sayur dan buah impor didatangkan dengan pesawat atau kapal laut dari negara asalnya yang berjarak ribuan kilometer dari tempat kita tinggal, dipanen jauh sebelum matang, dikemas dengan pengawet dan melalui berbagai proses sangat panjang sebelum sampai di supermarket untuk kemudian berakhir di piring kita. Seringnya, produk impor ini terlihat lebih bagus, tapi belum tentu kualitasnya pun lebih baik!

Membeli sayur dan buah langsung dari petaninya berarti memprioritaskan produk lokal yang berasal tak jauh dari tempat kita tinggal. Dengan rantai distribusi yang lebih pendek, jejak emisi karbon juga lebih sedikit. Sekaligus membantu petani dan produsen lokal untuk semakin berkembang, produk lokal yang tak perlu menempuh jarak pengiriman jauh juga umumnya tanpa pengawet, selalu lebih segar, dengan banyak pilihan organik tersedia.

Selain pasar tradisional, cek juga toko online dan aplikasi ponsel untuk langsung membeli dari produsen pangan lokal terdekat di kotamu.

Bawa kantong belanja sendiri

Saat ini, Jakarta dan Bali sudah tidak menyediakan lagi kantong kresek untuk berbelanja. Peraturan yang diharapkan akan berjalan di seluruh Indonesia dalam waktu dekat ini mengharuskan konsumen untuk membawa sendiri kantong belanja. Alih-alih kantong kresek yang sekali pakai langsung dibuang, kantong belanja yang semakin umum digunakan biasanya terbuat dari bahan yang lebih kokoh, tali yang tak mudah putus dan kapasitas tampung lebih besar.

Kurangi makanan kemasan

Kurangi konsumsi makanan yang sudah diproses dan dikemas, prioritaskan masakan rumahan buatan sendiri yang lebih sehat dan tak terbungkus plastik sekali pakai. Karena dimasak sendiri, kebersihannya terjaga, pun lebih mudah mengontrol asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh - maka, lebih sedikit pula pengawet dan zat aditif yang bisa menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari.

Membeli bahan pangan mentah lalu mengolahnya sendiri pun, bila dihitung-hitung, jatuhnya lebih murah ketimbang selalu membeli makanan di restoran siap saji. Apalagi bila sudah berkeluarga dan punya banyak tanggungan, memasak sendiri di rumah tentunya lebih ramah untuk anggaran makan bulanan juga, kan.

Ini juga termasuk membawa sendiri tempat makan dan menghindari penggunaan sendok-garpu plastik saat memesan makanan untuk diantar ke rumah.

Stop pakai sedotan plastik

Masih ingat foto viral dimana seekor ikan berenang di atas terumbu karang yang tertimbun sampah, dengan puluhan sedotan terapung di sekitarnya? Sedotan plastik hanya digunakan sekali, lantas dibuang dan mencemari ekosistem selama ratusan tahun karena tak kunjung membusuk terurai.

Stop pakai sedotan plastik, mulai biasakan diri sendiri dan ajarkan anak untuk meneguk minuman langsung dari gelas. Bila tetap ingin pakai sedotan, ganti sedotan plastik dengan yang terbuat dari bahan ramah lingkungan, seperti karton, bambu, atau bahkan stainless steel. Saat ini, semakin banyak restoran di Indonesia yang ikut dalam gerakan bebas sedotan plastik. 

Bawa botol minum sendiri

Salah satu sampah terbesar yang mencemari lingkungan dari puncak gunung hingga ke tengah lautan adalah botol dan gelas minuman plastik sekali pakai. Untuk bantu menguranginya, mulailah berkomitmen membawa minum dengan botol sendiri. Riset membuktikan bahwa orang yang rajin membawa botol minum sendiri biasanya akan semakin banyak minum air putih setiap hari, dengan efek benefit kesehatan jangka panjang.

Suka jajan kopi? Penghematan di pos jajan kopi bisa dilakukan dengan dua hal: buat sendiri kopi panas untuk dibawa kemana-mana dengan termos, atau ikuti promo "bawa cangkir kopi sendiri, dapat diskon separuh harga" yang diterapkan berbagai gerai kopi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Yuk, jalankan beberapa gerakan simpel ini, mulai dari diri sendiri hari ini. Setiap langkah kecil dapat membuat perubahan besar bila konsisten dilakukan dalam jangka panjang. Selamat mencoba!

 

Turut berpartisipasi cintai bumi dan rawat lingkungan dengan langkah praktis yang bisa kita lakukan dengan mudah. Ini tips dan saran-saran dari Generali:

Infografis: Yuk, cintai bumi kita dengan mengurangi pemakaian plastik

Penting: ajari anak untuk selalu cintai alam dan bumi kita

Merawat kecantikan sekaligus ramah lingkungan: bagaimana caranya?

Penting! Ini cara mencegah paparan polusi udara

Bagikan
suka artikel ini :