Inilah 5 Jenis Kanker yang Paling Banyak Menyerang Rakyat Indonesia

Siapa yang tidak mengenal kanker? Kanker termasuk penyakit yang sangat sering kita dengar. Kanker merupakan suatu diagnosis penyakit yang sangat menakutkan untuk sebagian besar orang.
Kanker menyumbang angka kematian yang cukup besar dan dianggap sebagai masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Menurut data dari World Health Organization (WHO), angka kematian yang disebabkan oleh kanker hampir menyentuh angka 10 juta kasus pada tahun 2020. Lalu apa itu kanker dan apa saja jenis kanker yang sering terjadi? Mari simak ulasan berikut.
Apa Itu Kanker?
Kanker merupakan istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok besar penyakit yang dapat menyerang bagian tubuh mana pun. Istilah lain yang biasanya digunakan adalah tumor ganas dan neoplasma. Salah satu ciri khas kanker adalah terjadinya pertumbuhan sel secara cepat dan abnormal pada suatu organ atau lokasi di dalam tubuh kita. Kanker dapat menyebar ke organ lain. Proses penyebaran ini disebut sebagai metastasis. Metastasis dikatakan sebagai penyebab utama kematian akibat kanker.
Hal Apa yang Dapat Menyebabkan Kanker?
Kanker terjadi oleh karena perubahan sel normal menjadi sel tumor. Perubahan ini melalui beberapa tahap mulai dari lesi pra-kanker hingga menjadi tumor ganas. Perubahan-perubahan yang terjadi merupakan hasil interaksi antara faktor genetik seseorang dengan faktor eksternal atau faktor lingkungan.
Beberapa faktor lingkungan yang dapat memicu timbulnya kanker antara lain:
-
Karsinogenik fisik seperti sinar ultraviolet dan radiasi
-
Karsinogenik kimia seperti asbes, komponen asap tembakau, aflatoksin (kontaminasi pada makanan)
-
Karsinogenik biologis seperti infeksi virus, bakteri, ataupun parasit tertentu
Angka kejadian kasus kanker meningkat secara signifikan seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini terjadi mungkin karena adanya peningkatan faktor resiko kanker tertentu yang ikut meningkat dengan bertambahnya usia.
Apa Saja Jenis Kanker yang Paling Banyak Terjadi?
Menurut data dari Global Cancer Observatory (Globocan), kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah:
-
Kanker Payudara
Kanker payudara merupakan kanker yang tercatat paling banyak terjadi. Jumlah kasus baru penderita kanker payudara mencapai 65 ribu orang pada tahun 2020. Sebagian besar kasus dilaporkan terjadi pada wanita.
Kanker payudara dapat memiliki prognosis yang baik apabila ditemukan pada saat stadium awal. Untuk itu, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri kepada dokter apabila merasakan adanya perubahan seperti munculnya benjolan pada payudara.
-
Kanker Serviks
Di Indonesia, penderita kanker serviks mencapai 36 ribu orang. Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada jalur masuk dari vagina menuju rahim. Hampir seluruh kanker serviks berhubungan dengan adanya infeksi yang disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV).
Walaupun terkadang infeksi HPV tidak menimbulkan gejala dan bisa sembuh dengan sendirinya, namun infeksi yang menetap dapat menyebabkan kanker serviks. Kanker serviks dapat dicegah dengan memperoleh vaksin HPV.
-
Kanker Paru
Kanker paru merupakan kanker yang paling banyak terjadi pada pria. Angka kejadian kanker paru mencapai 25 ribu orang. Kanker paru lebih sering didiagnosis pada pasien yang berusia lebih dari 40 tahun.
Faktor resiko terbesar yang diduga menyebabkan kanker paru adalah perokok, baik perokok aktif maupun perokok pasif. Kanker dapat terjadi karena Anda menghirup beberapa zat yang dapat bersifat racun bagi sel paru,
-
Kanker Kolorektal
Kanker kolorektal merupakan kanker yang terjadi pada usus besar. Kanker ini juga lebih banyak dilaporkan terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita. Angka kejadian kasus kanker kolorektal yaitu lebih dari 34 ribu kasus.
Kebanyakan orang tidak merasakan gejala pada stadium awal kanker kolorektal. Namun, ketika gejala muncul, gejala dapat berbeda-beda tergantung dari ukuran dan lokasi terjadinya kanker.
-
Kanker Liver
Kanker liver merupakan kanker yang terjadi pada organ hati. Kanker ini banyak terjadi pada pria dengan jumlah kasus baru sekitar 21 ribu.
Kanker liver juga jarang menimbulkan gejala pada stadium awal. Gejala yang sering dikeluhkan adalah munculnya benjolan pada area perut bagian kanan atas dan warna kulit serta bagian putih mata yang tampak menjadi kekuningan.
Bagaimana Cara Mencegah Kanker?
Oleh karena kanker disebabkan oleh berbagai faktor dan belum dapat dijelaskan bagaimana mekanisme pasti terjadinya kanker, pencegahan kanker dilakukan dengan mengurangi faktor resikonya. Beberapa hal yang direkomendasikan WHO untuk mengurangi resiko kanker yaitu dengan:
-
Tidak merokok
-
Menjaga berat badan ideal
-
Makan makanan yang sehat, termasuk buah dan sayur
-
Melakukan aktivitas fisik secara teratur
-
Menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan
-
Memperoleh vaksinasi untuk HPV (Human Papilloma Virus) dan hepatitis B
-
Menghindari radiasi sinar ultraviolet (terutama disebabkan oleh paparan sinar matahari)
-
Meminimalisir paparan terhadap radiasi
Pentingnya Deteksi Dini Kanker
Angka kematian yang disebabkan oleh kanker dapat dikurangi apabila kasus kanker dapat terdeteksi dan mendapatkan pengobatan secara dini.
Apabila kanker dapat ditemukan lebih awal, kanker mungkin dapat merespon pengobatan dan menghasilkan hasil pengobatan yang lebih baik daripada kanker yang ditemukan ketika sudah stadium lanjut.
Selain deteksi dini kanker, kita juga dapat mempersiapkan perlindungan berupa asuransi. Salah satunya adalah dengan menggunakan produk asuransi penyakit kritis Generali Indonesia. Dengan memiliki asuransi kesehatan kritis, Anda akan memperoleh perlindungan terutama perlindungan secara finansial. Jadi, ketika Anda sakit, Anda dapat fokus pada proses pengobatan penyakit tersebut tanpa perlu memikirkan beban finansial yang terjadi.
